Guru Ngaji di Lokasi Prostitusi Tewas Mengenaskan di Kebun Karet
Sella hanya menjalani rutinitas keluar seperti belanja ke warung atau sekolah. Dia juga mengajar ngaji anak-anak sekitar tempat tinggalnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Kasus pembunuhan terhadap Sella Dwi Oktavia, siswi SMKN 1 Kota Prabumulih, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebun karet, Sabtu (20/9/2014) lalu sudah terungkap dan pelakunya bernama Dani Edwar bin Mat Yani (21), warga Dusun V Desa Sumber Rahayu Kabupaten Muaraenim sudah ditangkap Polres Prabumulih. Di Simpang Penimur, yang terkenal sebagai tempat prostitusi, Sella ternyata seorang guru mengaji.
Adalah lingkungan RT 05 RW 05 Simpang Penimur Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat, yang terkenal hingga penjuru Sumsel merupakan tempat lokalisasi di Prabumulih.
Namun Sella yang memiliki sifat penurut, alim dan tidak banyak ulah itu, tidak terjebak atau bahkan ikut-ikutan terjerumus ke dalam aktivitas gemerlap hiburan malam.
Sella bahkan jarang keluar untuk bergaul dengan lingkungan sekitar. Gadis imut itu hanya keluar untuk pergi sekolah dan ketika ada keperluan mendesak.
Sella hanya menjalani rutinitas keluar seperti belanja ke warung atau sekolah. Dia juga mengajar ngaji anak-anak sekitar tempat tinggalnya. Sella pernah belajar di pesantren semasa SD.
"Sella itu anak penurut, rajin dan tidak banyak ulah, saya kenal anak itu jarang bergaul dengan orang-orang sekitar tempat tinggal. Jika tidak perlu maka jarang keluar rumah, kalau keluar rumah kadang ditemani ibunya," ujar Semar (40), Ketua RT 05 Simpang Penimur ketika diwawancarai Tribunsumsel.com (Tribunnews.com Network), Senin (22/9/2014).
Menurut Semar, meski tinggal di lingkungan dengan pergaulan bebas, tetapi kedua orangtua Sella sudah membentengi anak tersebut dengan ajaran-ajaran agama.
"Saya dan warga tidak pernah melihat anak itu berperilaku menyimpang atau melakukan perbuatan tidak pantas lainnya. Anak itu di sini dikenal sebagai guru ngaji karena dipercaya ustadnya mengajar anak-anak lingkungan SP," ungkap Semar. (Edison)