Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Potong Kelaminnya, Pittoyo Ingin Sarung Baru untuk Shalat

"Setelah kerja bakti, almarhum bilang kalau ingin baju baru dan sarung baju untuk dipakai shalat," kata Sufyan ketika ditemui di rumah Pittoyo, siang

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sebelum Potong Kelaminnya, Pittoyo Ingin Sarung Baru untuk Shalat
OMPAS.com/Yatimul Ainun
Seorang pria di Kota Malang, nekat menggorok leher sendiri, potong kelamin sendiri hingga tewas. Motif korban melakukan itu belum diketahui.Selasa (7/10/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pittoyo (33), warga Jalan Mayjen Sungkono, Gang 6, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, menggorok leher dan kelaminnya sendiri hingga tewas. Motif melakukan hal tersebut masih dilakukan penyelidikan pihak kepolisian Polresta Malang.

Pittoyo melakukan hal tersebut di dalam rumahnya, Selasa (7/10/2014), sekitar pukul 11.30 WIB, setelah ia bangun tidur. Berdasarkan keterangan Muhammad Sufyan, adik ipar korban, pada Senin pagi hingga malam, Pittoyo masih ikut kerja bakti memasang paving blok untuk jalan di lingkungannya.

"Setelah kerja bakti, almarhum bilang kalau ingin baju baru dan sarung baru untuk dipakai shalat," kata Sufyan ketika ditemui di rumah Pittoyo, siang tadi.

Selain itu, kepadanya Pittoyo pamit untuk tidur di kamar. "Supaya tidak dibangunkan dan diganggu," kata Sufyan.

Setelah pukul 11.30 WIB, ibu Pittoyo mendengar korban berteriak dari dalam rumahnya. Mendengar teriakan itu, ibu Pittoyo langsung bilang ke Sufyan.

"Langsung saya buka pintu rumah. Saat pintu dibuka, dia langsung menodong saya dengan pisau. Saya lari. Tak lama setelah itu, saya buka lagi pintunya. Tiba-tiba dia sudah terkapar berlumur darah," kata Sufyan.

Saat itu, kondisi Pittoyo sudah terluka di leher akibat digorok sendiri dengan pisau, urat nadi di tangan kirinya pun dipotong dan kelaminnya juga sudah dalam kondisi nyaris putus.

Berita Rekomendasi

"Saat itu terkapar di atas ranjang tidur dan pisau berlumur darah sudah ada di lantai ruang tamu. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Karena keluarga menilai korban sangat pendiam dan jarang ngomong. Sangat sopan bicara sama keluarga dan tetangga," ujar Sufyan.

Hal yang sama diakui Bambang Wiraputra, Ketua RW 01 setempat, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. "Korban sangat pendiam. Ada kerja bakti dia sangat aktif. Bicaranya simpel. Dua kata tiga kata selesai. Pernah jadi tim sukses saat mengajak warga di sini sangat sopan dan tidak banyak bicara," kata dia.

Sementara, menurut keterangan Perwira urusan (Paur) Identifikasi Polresta Malang Ipda Subandi, usai melakukan pemeriksaan bersama tim dokter, korban mengalami luka di bagian leher akibat digorong pisau, urat nadi sebelah kiri putus dan kemaluannya ikut dipotong.

"Motifnya masih kita selidiki. Kita masik terus melakukan pemeriksaan. Kita sudah mendatangkan tim dokter untuk memeriksa kondisi korban. Motif, korban melakukan itu belum diketahui," tegas Subandi.

Penulis    : Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas