Tuntut Dua Arah, Warga Penanggungan Tutup Toko Selama Demo
"Saya juga mendukung rencana demonstrasi tersebut. Saya akan menutup sementara usaha selama sehari," kata Heri kepada Surya Online(Tribunnews.com Netw
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Warga Kelurahan Penanggungan, Malang, Jawa Timur akan menutup tokonya selama demonstrasi dengan memblokir Jalan Panjaitan pada Senin (13/10/2014) nanti.
Warga memilih rugi pendapatan demi mendukung pemberlakuan dua arah.
Seorang warga, Heri mengaku tidak pernah ikut rapat membahas demonstrasi tersebut. Tapi dia sempat mendengar rencana demonstrasi tersebut.
"Saya juga mendukung rencana demonstrasi tersebut. Saya akan menutup sementara usaha selama sehari," kata Heri kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Jumat (10/10/2014) nanti.
Sudah 11 tahun ini Heri membuka usaha tambal ban dan jualan bensin.
Sebelum pemberlakuan satu arah di Jalan Panjaitan, Heri bisa menjual bensin sebanyak 25 liter atau 25 botol.
Sejak pemberlakuan satu arah, satu jerigen bensin baru bisa habis dalam waktu dua hari.
Heri mengakui menutup sementara usaha akan berdampak pada pendapatannya. Tapi Heri tetap akan menutup sementara usahanya.
Dia yakin tidak akan ada pengendara yang membeli bensin atau tambal ban selama pemblokiran nanti.
"Pemilik usaha atau toko lainnya juga akan tutup. Mereka pasti berpikir tetap rugi meskipun membuka toko," tambahnya.
Pemberlakuan satu arah di Jalan Panjaitan sudah berlangsung sejak September 2014.
Awalnya Pemkot Malang hanya memberlakukan satu arah selama 12 jam, yaitu mulai 06.00-18.00 WIB. Saat ini satu arah diberlakukan selama 24 jam.
Heri mengaku tidak pernah mendengar sosialisasi pemberlakuan satu arah. Saat akan memberlakukan satu arah lalu, Dinas Perbuhungan (Dishub) Kota Malang langsung menerapkan uji coba selama sebulan.
Setelah uji coba berakhir, Dishub pun tidak sosialisasi bila akan memberlakukan satu arah secara permanen.
"RT atau RW pun tidak pernah sosialisasi. Tiba-tiba langsung jadi satu arah," terang Heri.