Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melkior Bacok Istrinya Hanya Karena Tak Disiapkan Makanan

Tak mampu menyediakan makanan yang diminta oleh Melkior Latif (37), kepala sang istri Emiliana jadi sasaran dibacok secara membabi buta

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Melkior Bacok Istrinya Hanya Karena Tak Disiapkan Makanan
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Tak mampu menyediakan makanan yang diminta oleh Melkior Latif (37), kepala sang istri Emiliana jadi sasaran dibacok secara membabi buta, Rabu (22/10/2014) sore di kediamannya di Desa Tiwu Kondo, Kecamatan Elar, Kabupatan Menggarai Timur.

"Melkior baru menghentikan tindakannya dan menyerahkan diri kepada anggota polisi di Pospol Elar, ketika menyaksikan Emiliana terkapar tak berdaya di dalam ruang tamu. Salah seorang saksi yang ada di rumah itu ketakutan dan melarikan diri," terang Kapolres Manggarai, AKBP Tony Binsar, S.H, S.Ik, M.Si, ketika dihubungi melalui Kasat Reskrim Iptu Edy, S.H, M.H, di Ruteng, Senin (27/10/2014).

Penganiayaan berat yang dialami ibu rumah tangga ini, jelas Edi, merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terberat yang pernah ditangani Polres Manggarai. Sampai kemarin, Emiliana belum bisa diajak cerita dan dimintai keterangan. Korban mengaku masih pusing akibat banyaknya darah yang keluar dari kepalanya yang dibacok enam kali dan dijahit puluhan kali.

Melkior dijerat pelanggaran pasal 44 (1) UU KDRT subsider pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Saat ini Melkior telah meringkuk dalam tahanan Polres Manggarai di Ruteng. Pelaku mengakui menganiaya istrinya dan menyesali perbuatannya.

Menurut keterangan Melkior kepada penyidik, Rabu petang ia pulang setelah bekerja seharian di kebun. Dalam kondisi lapar dan lelah, Melkior minta istrinya menyiapkan makanan, namun ternyata makanan belum tersedia.

Pelaku terus mendesak supaya disiapkan makanan. Dari dalam kamar, korban menyahut," kamu sombong," kata Edy menirukan keterangan pelaku kepada penyidik.

Edy mengatakan, pelaku yang mulai naik pitam mengambil sebilah pisau. Dia menuju ke dalam kamar kemudian menikam korban di bagian dada, meski tak sampai luka.

Berita Rekomendasi

Tak puas dengan tikaman yang tak mengenai sasaran, Melkior membuang pisau dapur. Emiliana diseretnya dari dalam kamar keluar ke ruangan tamu. Di ruangan itu, Melkior mengambil parang dan membacok membabi buta kepala korban sebanyak enam kali.

"Dia berhenti sendiri membacok menyaksikan istrinya terkapar dan tak berdaya di dalam rumah," kata Edy.

Beberapa saat setelah kejadian, korban mendapat pertolongan darurat di Elar sebelum dibawa ke RSUD Ruteng. Sampai kemarin, korban mengaku masih pusing dan trauma mengingat kejadian itu. Dia belum bisa diajak bicara. (ius)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas