Perkelahian Kelompok Pemuda Meresahkan Sejumlah Warga
Perkelahian kelompok pemuda yang sering terjadi belakangan ini di wilayah Tondano meresahkan sejumlah warga.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.TONDANO - Perkelahian kelompok pemuda yang sering terjadi belakangan ini di wilayah Tondano meresahkan sejumlah warga.
Marchel Wolayan, Tokoh Pemuda Minahasa, bahkan mengaku trauma setelah menyaksikan perkelahian kelompok warga di Kelurahaan Luaan, Kecamatan Tondano Timur, Kamis (6/11/2014) sekitar pukul 01.00 wita.
"Tadi subuh pemuda kejar-kejaran di jalan dengan sajam (senjata tajam) di mana- mana. Saya dan beberapa warga sempat menyaksikan peristiwa itu. Bahkan ada seorang warga yang hendak melerai, malah diserang dengan parang. Kejadian itu tinggal lanjutan dari pameran di Stadion Maesa," ujar Marchel, kemarin.
Perkelahian antara kelompok warga bukan sekali ini saja terjadi. Padahal, belum lekang dalam ingatannya peristiwa yang menghebohkan di Tataaran. "Perkelahian antara mahasiswa dan warga Tataaran, tarkam (antarkampung) di wilayah Tondano juga tadi malam. Kekacauan di Tondano seakan tak habis-habisnya. Sangat disayangkan," ujar Marchel.
Hal ini, kata dia, seharusnya jadi perhatian serius pihak berwajib yakni pemerintah dan pihak kepolisian. Program Minahasa aman, nyaman dan damai jangan hanya sebatas slogan saja.
"Pihak berwajib harus putar otak cari penyelesaiannya seperti apa. Dalami dan cari otak pelaku. Bisa saja ada pihak tertentu yang tak ingin Tondano aman. Program Minahasa aman, nyaman dan damai jangan hanya slogan. Tunjukkan buktinya," kata dia.
Peristiwa-peristiwa tersebut, menurutnya, merusak citra Minahasa khususnya Kota Tondano. Karena timbul anggapan bahwa Tondano adalah kota yang tak layak dikunjungi.
"Bisa jadi seperti itu, karena pada kenyataannya banyak kejadian kriminal di daerah ini. Itu pula yang membentuk mindset warga bahwa Tondano telah tertinggal dari daerah lain. Semoga ini diperhatikan," harap Marchel.
Keresahan warga pun terlihat dari status media sosial yang mengatakan jangan sampai terjadi kekacauan lagi. Beberapa warga mengungkapan harapanya pascapecah bentrok Kamis dini hari itu. Seperti yang ditulis seorang warga, "Oh, Tuhan jangan kacau lagi."
Sekretaris Daerah Jeffry Korengkeng mengatakan program Minahasa aman, nyaman dan damai terus diintensifkan pemerintah. Tim terpadu di desa kelurahan maupun pusat Kota Tondano terus berpatroli. Hanya saja, menurutnya, ada peristiwa yang sulit terkontrol.
"Tarkam misalnya, pecahnya itu kan tak tahu kapan dan dimana. Bisa saja terjadi saat petugas usai patroli atau bertugas. Program tersebut tentu terus diupayakan, dan peristiwa yang terjadi sesegera mungkin dituntaskan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Minahasa Kompol Novi Pikoli mengatakan pihaknya juga siaga dalam hal pengamanan. Terlebih saat ini masuk dalam operasi Pekat Samrat Dua yang digelar hingga 21 November mendatang.
"Patroli terus kita lakukan, dan peristiwa tarkam terus kita dalami. Pasti kita tuntaskan. Kelompok-kelompok yang bertikai langsung kita damaikan. Makanya dalam tim terpadu dengan Pemkab, juga tim operasi Pekat dari Polres terus siaga merazia penyakit masyarakat berupa miras dan senjata tajam," pungkas Kompol Novi. (fin)(baca : Danau Tondano Meluap, Banjir Besar Mengancam)