Orangtua Korban Peluru Nyasar Minta Polisi Tanggung Jawab
Orangtua Yudi yang diduga korban salah tembak berharap pihak kepolisian bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa anaknya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Lin San, warga Kumpai Belinyu, Kabupaten Bangka, Kepulauan Babel selaku orangtua Yudi yang diduga korban salah tembak oknum aparat berharap pihak kepolisian bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa anaknya.
Pemberitaan Bangkapos.com (Tribunnews.com Network) sebelumnya, Yudi P (25), dilarikan ke (RSUD) Sungailiat setelah mengalami luka tembak didadanya akibat peluru nyasar yang diduga berasal dari senjata api milik oknum anggota Polsek Belinyu Brigadir A saat membubarkan aksi balap liar di kawasan Jalan Safrie Rahman Belinyu, Sabtu (8/11/2014) malam.
Mengingat Yudi harus menjalani perawatan dan dioperasi. Sementara untuk pelaku agar ditindak sesuai dengan Undang Undang.
"Ku dak ngerti soal hukum tapi pokoknya ditindak sesuai undang undang lah (Saya tidak mengerti soal hukum, tapi pokoknya ditindak sesuai undang-undang sajalah, red)" kata Lin San.
Kapolres Bangka AKBP I Bagus Rai bersama Kapolsek Belinyu Kompol Joko Triyono, Kasat Reskrim AKP Agus Arif dan Kasat Intel Iptu Iskandar lserta sejumlah perwira utama langsung turun kelapangan.
Pasalnya Polsek Belinyu sempat ramai didatangi masyarakat yang ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya. Bahkan AKBP I bagus Rai dan jajarannya sempat menemui sejumlah tokoh masyarakat.
Kapolres juga berjanji akan menindak anggotanya yang telah lalai dan diduga tidak prosdural dalam menggunakan senjatanya.
"Akan saya tindak saat ini anggota saya tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Polres Bangka oleh Unit P3D dan Propam Polda," kata kapolres.
Kapolres dan rombongan juga sempat berkunjung ke RSUD Sungaliat melihat kondisi Yudi Pratama kemudian dilanjutkan mengunjungi kediaman Yudi di Kumpai Belinyu.
Kapolres memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa pihaknya bertanggungjawab dalam pengobatan Yudi. Pihak keluarga juga diminta untuk tidak terlalu mendengarkan informasi simpang siur mengenai kejadian tersebut.