Dikabarkan Menyuap, Ketua DPC Gerindra Takalar Akhirnya Jadi Ketua Komisi III
Ketua DPC Gerindra Takalar, Indar Jaya, akhirnya dapat bernafas lega setelah keinginannya menduduki jabatan sebagai ketua komisi III DPRD berhasil
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM,TAKALAR- Ketua DPC Gerindra Takalar, Indar Jaya, akhirnya dapat bernafas lega setelah keinginannya menduduki jabatan sebagai ketua komisi III DPRD Takalar berhasil didapatkannya.
Dalam Rapat Paripurna Penetapan Pimpinan Komisi DPRD Takalar, awal pekan kemarin, Indar terpilih menjadi Ketua Komisi III, dengan wakilnya Idawati Sarro (PPP), sekretaris Johan Nojeng (PBB), Indrawati Daud (Golkar), Wahida Ratang (Golkar), Hasbullah Bali (Demokrat), Muh Nurfitri (PKS), Sudirman Narang (PKPI), dan Sayyed Muhajir (Nasdem).
Rapat penetapan pimpinan komisi DPRD Takalar sempat tarik ulur. Hal tersebut disebabkan kisruh isu suap yang dilayangkan Indar Jaya kepada legislator Nasdem Sayyed Muhajir, demi posisi ketua komisi.
Meski sempat ramai diberitakan media, Sayyed membantah tudingan suap tersebut. Menurutnya uang yang pernah diberikan Indar ke dirinya sudah dikembalikan.
"Itu tidak benar. Saya hanya pinjam uang ke Indar Rp 1 juta. Dan sudah saya kembalikan. Jadi apa yang dikatakan itu tidak benar. Termasuk posisi saya sebagai ketua fraksi dicopot, itu tidak benar," ujarnya kepada tribun belum lama ini.
Bahkan Sayyed menuding bahwa Nasrullah Sijaya lah yang sudah dicopot sebagai Ketua DPD Nasdem Takalar sejak Oktober lalu.
"Dia yang sudah dicopot sebagai ketua. Dia memang sengaja mau menggulingkan saya bersama dengan Sukwan Idrus itu," lanjut Sayyed yang kini menjadi anggota komisi III.
Kontak Indar Jaya pun selalu tidak aktif ketika dihubungi tribun untuk dikonfirmasi.
Sementara itu kursi ketua komisi I diisi Nawir Lalo (Golkar), wakil ketua Indar Nyonri (Nasdem), sekretaris Nurdin (PPP), Mardiah Tanning (PKS), Ilham Jaya Torada (Hanura), Basri Timung (Gerindra), Husniah Rahman (Demokrat), Erni Halera (PAN), Mawar Sanging (PKPI).
Lalu ketua komisi II, Sulaeman Rate (PKS), wakil ketua Dahlan Beta (Demokrat), sekretaris Hasnah Sindawa (Golkar), Makmur Mustakim (PPP), Sirajuddin Sese (PAN), Ahmad Sija (Gerindra), Haris Nassa (PKB), Amiruddin Mami (PDIP), dan Megawati (Golkar).