Korban Diduga Menghirup Gas Beracun Saat Hendak Perbaiki Kapal
Ketujuh korban ini diduga menghirup gas beracun saat hendak memperbaiki dek kapal yang tengah bersandar di Pelabuhan Kayu,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SIAK - Saksi mata dalam peristiwa ini, Efen (45), yang merupakan tetangga korban Sumardi, mengatakan, para korban masih sempat bermain gitar dan minum teh di atas kapal.
Ketujuh korban ini diduga menghirup gas beracun saat hendak memperbaiki dek kapal yang tengah bersandar di Pelabuhan Kayu, Desa Suak Lanjut, Siak Sri Indrapura, Selasa (11/11/2014) sore.
Tiga korban tewas, termasuk pemilik kapal Sumardi (42), dan dua pekerja, masing-masing Abdullah (36) warga Siak dan Eka warga Sei Pakning. Empat orang mengalami pingsan dan kini masih dirawat secara intensif adalah Samri (35) warga Siak, Mukhlis (25) warga Siak, Mustafa (27), dan Hendra Effendi (36) warga Payakumbuh.
"Saat itu hujan, dan mereka masih sempat minum teh dan bermain gitar di atas kapal. Mereka baru memperbaiki kapal sekitar pukul 15.00, setelah hujan reda," ujar Efen. Tidak berapa lama, ia kemudian mendengar teriakan "ada orang yang jatuh didalam kapal". Saat itu sejumlah warga, termasuk dirinya langsung berlari menuju tongkang tersebut.
Ketika itu, Efen melihat tujuh orang di dalam dek kapal dalam posisi bertumpuk dan pingsang. Dari mulut mereka, Efen melihat buih air keluar dari mulut para korban. Efen kemudian turun ke dalam dek kapal setelah memastikan kondisi tabung oksigen yang akan dipakai untuk nafas bantuan dalam kondisi baik. "Tabung yang mereka (korban) pakai, masih menyisakan sedikit gas. Dengan menggunakan gas itu, saya kemudian turun ke dalam dek kapal itu," tuturnya.
Menggunakan seutas tali, tujuh korban yang dalam kondisi pingsan itu di tarik ke atas oleh sejumlah warga. "Ketika itu, mereka dalam kondisi pingsan dan masih bernafas," katanya.
Keterangan sejumlah pekerja lain di pelabuhan, kapal tersebut memang baru dibeli oleh korban Sumardi. Korban saat itu, hendak bermaksud untuk menguras air dalam dek kapal itu. Namun, Efen menduga, para pekerja tersebut tidak membuka pintu dek kapal itu yang sudah tertutup selama dua hari dengan tujuan sirkulasi udara.
"Mungkin pintu dek itu baru dibuka, sementara sirkulasi udara di dalam dek kapal yang mengandung gas berbahaya itu masih belum berganti. Kemungkinan mereka juga tidak mempersiapkan beberapa standar perlengkapan dalam memperbaki kapal itu," ungkapnya.
Kapolsek Siak, Kompol Ahmad Rozali mengaku belum mengetahui pasti perihal penyebab kematian ketiga korban. "Penyebab pastinya belum diketahui masih kita selidiki. Namun dari penuturan tim medis, penyebab kematian ketiga korban itu karena menghirup gas beracun," kata Rozali. (baca juga : DPO Kasus Pembunuhan di Siak Dibekuk di Subang (Tribun Pekanbaru Cetak)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.