Permintaan Kondom di Lokalisasi di Gresik Naik 40 Perse per Bulan
Mamad Saputra dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Yayasan Hotline Surabaya menyatakan permintaan kondom di lokalisasi Gresik bertambah 40 persen
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Mamad Saputra dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Yayasan Hotline Surabaya menyatakan permintaan kondom di lokalisasi Gresik bertambah 40 persen per bulan pasca penutupan Dolly di Surabaya.
“Terutama di Betiring, Kecamatan Cerme dan Samaleak di Kecamatan Kedamean. Permintaan kondom meningkat 40 persen per bulannya,” ujarnya, Jumat (14/11/2014).
Menurut Mamad, dengan sadar memakai kondom dapat mencegah terjangkitnya virus HIV/AIDS yang sekarang ini belum ditemukan obatnya. “Peningkatan 40 persen permintaan kondom sangat tinggi karena Gresik daerah dekat dengan Surabaya,” imbuhnya.
Dari data di KPA Surabaya, jumlah penderita se-Jawa Timur HIV/AIDS 2013 sebanyak 485 orang. “Untuk Gresik naik menjadi 70 orang padahal tahun sebelumnya 2012 hanya 50 orang,” katanya.
Mningkatnya warga yang terjangkit HIV/AIDS dan obat-obatan terlarang Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gresik akan konsentrasi pada pencegahan. Hal ini akan dilakukan dengan sosialisasi ke warung-warung pangku yang diduga menjadi tempat transaksi.
“Kita akan belusukan ke warung-warung pangku yang diduga sebagai sarang peredaran obat terlarang. Tapi kita masih matangkan konsepnya,” kata Kepala BNNK Gresik Kompol Agustianto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.