Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengacara: 'Prof Musakkir Tidak Nyabu, Dia ke Hotel Untuk Tugas Ilmiah'

Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Unhas itu diamankan Tim Narkoba Kepolisian Resort Kota Besar Makassar bersama dosen FH Unhas

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengacara: 'Prof Musakkir Tidak Nyabu, Dia ke Hotel Untuk Tugas Ilmiah'
KOMPAS.com/Hendra Cipto
Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof DR Musakkir SH.MH menjalani pemeriksaan di Satuan Narkoba Polrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pembantu Rektor III Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Musakkir SH ditangkap di Hotel Grand Malebu, Jl Pelita Raya, Makassar, Jumat (14/11/2014) dini hari.

Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Unhas itu diamankan Tim Narkoba Kepolisian Resort Kota Besar Makassar bersama dosen FH Unhas Ismail Alrip SH MH bersama empat orang lainnya, termasuk dua orang mahasiswi. Mereka diamankan sekitar pukul 03.00 wita. [Baca juga: Ini Foto Mahasiswi yang Ditangkap "Nyabu" Bareng Guru Besar Unhas]

"Anggota kami telah menangkap Guru Besar Unhas beserta temannya  karena ditemukan barang bukti Sabu di dalam kamarnya" kata Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadji kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, kemarin siang.

Hingga tadi malam, Prof Musakkir bersama lima tertangkap lainnya masih menjalani proses pemeriksaan di Mapolrestabes Makassar. Mereka sudah menjalani tes urine.

"Saya masih di Mapolrestabes Makassar menunggu hasil labfor tes urine," ujar Pengacara Prof Musakkir, Acram Mappaona Azis, yang dikonfirmasi melalui telepon selular, sekitar pukul 22.30 wita, tadi malam.

Pengacara asal Soppeng itu mengaku belum sempat berbicara banyak dengan para kliennya. Dia bahkan belum hapal nama semua klien mendadaknya itu. Hanya nama Prof Musakkir, Ardianto, Syamsuddin, dan Nilam yang dia ingat namanya.

"Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum. Kami tetap menghormati semua proses hukum," ujar Acram.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Acram, Prof Musakkir tidak terlibat pesta narkoba. "Kami menduga temannya itulah yang membawa narkoba," katanya.

Acram menjelaskan, Kamis (13/11) malam, Musakir ke Hotel Grand Malebu sendiri. Tiba tiba datang dua temannya, (Ismail Alrip dan Nilam). Tak lama kemudian terjadi penggerebekan oleh aparat kepolisian.

"Klien kami, datang ke sana untuk kerjakan tugas ilmiah. Awalnya cari kamar di Hotel Clarion, tapi penuh, lalu ke Hotel Santika juga penuh. Lalu ke Hotel Grand Malebu," jelas Acram.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas