Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Lari Bawa Infus

Guncangan kencang akibat gempa 7,3 skala Richter, Sabtu (15/11) pagi membuat seisi rumah sakit ketakutan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pasien Lari Bawa Infus
TRIBUN MANADO
Pasien Rumah Sakit Siloam Manado panik karena goncangan gempa di kota ini, Sabtu (16/11/2014). Evakuasi langsung dilakukan. Terlihat Wakil Wali Kota Manado membantu proses evakuasi ini. 

TRIBUNNEWS.COM -- SILOAM Hospitals Manado yang biasanya tenang mendadak riuh. Guncangan kencang akibat gempa 7,3 skala Richter, Sabtu (15/11) pagi membuat seisi rumah sakit ketakutan. Terlebih para pasien yang sedang menjalani perawatan.

Keluarga dan para pasien berhamburan keluar dari ruang perawatan. Beberapa pasien bahkan terlihat berlari dengan jarum infus masih tertancap di tangan. [Baca juga: Pengunjung Histeris, Dinding Lantai 7 Hotel Lion and Plaza Manado Ambruk]

Seorang gadis tampak dipapah seorang pria. Tangan kiri menjaga sang gadis, sementara tangan kananya berusaha menjaga cairan infusan.

Mereka mencoba berlari menuju keluar dari gedung rumah sakit lima lantai itu.
Beberapa perawat dan paramedis di rumah sakit itu berusaha menenangkan para pasien dan keluarganya.

Bahkan setelah guncangan berhenti, beberapa pasien dan keluarganya masih tampak waswas. Mereka memenuhi lobi rumah sakit.

Beberapa pasien tampak menahan sakit yang mendera tubuh dengan meringkuk di kursi yang berada di lobi.

Bersyukur ketika mereka tiba di lantai dasar, guncangan gempa berhenti.

Berita Rekomendasi

Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan yang kebetulan ada di rumah sakit tersebut langsung membantu evakuasi dan memenangkan para pasien.

Tokoh yang akrab disapa Ai ini bahkan mencoba meraih menggendong bayi. Dia juga
mencoba menenangkan pasien dengan mengajaknya berdoa dan bercerita.

"Saya harap para warga tetap tenang namun harus selalu waspada. Kami terus berkomunikasi dengan BMKG hingga dicabutnya peringatan dini tsunami ini. Sebagai orang beriman kita harus yakin bahwa kita tidak sendiri karena Tuhan selalu bersama dengan kita," katanya.

Pemandangan serupa tersaji di Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano Minahasa. Para pasien berhamburan keluar dari ruang perawatan.

Bahkan, dalam kondisi tubuh yang lemah akibat didera sakit, mereka lari sambil membawa infus yang tertancap di tangannya.

"Semua saat itu panik. Ada pasien lari sambil bawa infus. Ada yang hanya jalan cepat karena tak berdaya. Jangankan pasien, dokter dan perawat tak kalah paniknya. Dalam seketika, halaman rumah sakit langsung ramai. Umumnya langsung berdoa dengan suara keras," ujar Patris Tumengkol, salah seorang pegawai rumah sakit yang menjadi saksi mata kala itu.

Para pekerja renovasi gedung rumah sakit, kata Patris, tak kalah paniknya. Dari lantai dua gedung yang sementara dibangun, mereka langsung turun ke bawah.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas