Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Badung Berencana Bangun Gedung Kesenian Berkapasitas 1.000 Penonton

Seperti acara kesenian di pura, meskipun hujan para seniman dari beberapa kecamatan tetap pentas secara maskimal.

zoom-in Bupati Badung Berencana Bangun Gedung Kesenian Berkapasitas 1.000 Penonton
TRIBUN BALI/ANDRIANSYAH
Ribuan Umat Hindu melakukan persembahyangan odalan di Pura Luhur Tanah Lot, Badung, Rabu (4/6). TRIBUN BALI/ANDRIANSYAH 

TRIBUNNEWS.COM,MANGUPURA - Di tengah Rapat Paripurna penutupan pembahasan RPJMD dan RAPBD 2015, tiba-tiba Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung mengutarakan keinginan untuk membuat gedung kesenian berkapasitas 1.000 penonton.

Hal itu diutarakannya, setelah melihat banyak seniman dan penonton pagelaran seni yang berlangsung di area Pura Lingga Bhuwana, kehujanan.

“Seperti acara kesenian di pura, meskipun hujan para seniman dari beberapa kecamatan tetap pentas secara maskimal. Dari sana terbersit keinginan untuk membuat gedung kesenian yang memadai,” ujarnya di sela-sela pidato Rapat Paripurna di hadapan anggota DPRD dan SKPD di ruangan Gosana Utama, Badung, Bali, Senin (17/11/2014).

Bupati Badung dua periode ini mengungkapkan, secara pribadi menginginkan gedung itu nantinya tetap berada di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.

“Di sana akan dibongkar dua gedung, Gedung Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) dan Wantilan, kami telah instruksikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang untuk melakukan perencanaan,” jelas Gde Agung.

Selain melakukan perencanaan, Gde Agung juga mengungkapkan dalam forum, bahwa dirinya telah meminta Dinas Cipta Karya (DCK) untuk menyusun Detailed Engineering Design (DED) sehingga pada 2016 bangunan fisiknya bisa dikerjakan.

Cocok di Abiansemal

Berita Rekomendasi

Terkait rencana tersebut, langsung direspon Fraksi Golkar. Wakil Ketua Fraksi Golkar, I Nyoman Mesir menilai lebih baik gedung kesenian dibangun di luar area Puspem Badung.

Sehingga, dapat menciptakan pemerataan keramaian.

“Selain adanya pemerataan keramaian, otomatis akan menciptakan pemerataan ekonomi,” ujar politisi asal Desa Kutuh Jimbaran itu.

Ia pun mengusulkan, bila pembangunan gedung kesenian dilakukan di kawasan Abiansemal.

Hal itu sebutnya sangat beralasan, menilai kawasan Kuta Utara, Kuta Selatan, Kuta, Mengwi sudah ramai.

"Kesempatan ini harus dimanfaatkan masyarakat Abiansemal untuk mengajukan perihal pembangunan gedung kesenian tersebut pada bupati agar terjadi pemerataan pembangunan,” jelasnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas