Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Ahli Jerman dan BKB Berusaha Pasang Kepala Arca Buddha di Candi Borobudur

"PR kami adalah menyelesaikan pemasangan kepala arca Buddha yang tersimpan di kantor BKB. Sejumlah kepala arca tersebut ketika restorasi tahun 1973-19

zoom-in Tim Ahli Jerman dan BKB Berusaha Pasang Kepala Arca Buddha di Candi Borobudur
net
Candi Borobudur ini menjadi salah satu sasaran yang akan diledakkan oleh simpatisan ISIS di Indonesia karena dipandang sebagai tempat yang mengundang sirik 

TRIBUNNEWS.COM,MAGELANG - Candi Borobudur perlu pembenahan. Banyak sekali kerusakan di candi yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia tersebut, karena faktor alam dan juga ulah manusia.

Balai Konservasi Borobudur (BKB) bersama tim konservator dari Jerman berupaya memasang sejumlah kepala arca Buddha yang tersimpan di BKB ke badan arca di Candi Borobudur yang belum memiliki kepala.

"PR kami adalah menyelesaikan pemasangan kepala arca Buddha yang tersimpan di kantor BKB. Sejumlah kepala arca tersebut ketika restorasi tahun 1973-1983 belum mendapatkan pasangan badannya," kata Kepala BKB Marsis Sutopo di Magelang, Selasa (18/11/2014).   

Ia menyebutkan ada 56 kepala arca Buddha di BKB, sedangkan arca yang belum ada kepalanya di Candi Borobudur sebanyak 250an arca, maka untuk memasangnya perlu dicocokkan satu per satu.
     
Marsis mengatakan ekspresi wajah patung Buddha tersebut sama, yang membedakan adalah posisi tangan, ada yang abayamudra, mudra, dan ada yang memutar cakra.
     
"Kami tidak tahu kapan hilangnya sejumlah kepala Buddha tersebut, ketika restorasi tentu juga ada restorasi kepala, tetapi badannya masih ada kepalanya tidak ada," katanya.
     
Ia menuturkan setelah restorasi atau pemugaran sampai sekarang keberadaan patung Buddha dan kepalanya itu terus dipantau.

Sejak Candi Borobudur direstorasi hingga sekarang belum ada kasus kehilangan kepala arca, justru ada temuan dua kepala arca oleh masyarakat sekitar Borobudur dan dua kepala arca itu sudah dipasang.
     
Ia mengatakan pemasangan kepala arca Buddha tersebut harus sesuai dengan tubuhnya, untuk mencocokkan kepala dan badan arca ini harus ada data pendukung.

Waktu restorasi 1973-1983 itu bisa saja metode penelitiannya dan alatnya belum sehebat sekarang. (ant)

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Antara
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas