Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Organda Pusat sejatinya menginstruksikan mogok massal ke seluruh Organda di Indonesia termasuk Kaltim.

Namun, kebijakan berbeda diambil Ketua Organda Kaltim Ambo Dalle. Ambo justru melarang anggotanya untuk melakukan mogok.

"Sabar dulu sehari-dua hari. Tidak perlu mogok, karena nanti yang kasihan juga masyarakat. Pengusaha tidak boleh juga hanya memikirkan cari untung semata," tegas Ambo, usai mengikuti rapat penyesuaian tarif di Dishub Kaltim, Rabu (19/11/2014).

Ambo mengaku tak segan memberi rekomendasi pencabutan izin operasi kepada pengusaha angkutan darat yang menggelar mogok.

"Bila perlu saya beri rekomendasi cabut izinnya. Bukan melawan instruksi Organda Pusat. Tapi kita jangan menyengsarakan masyarakat," jelasnya.

Namun, Ambo juga meminta Pemprov Kaltim segera mengesahkan penyesuaian tarif sebesar 20 persen yang telah disepakati antara Dishub dan Organda Kaltim.

"Ya pemerintah juga harus respon cepat. Karena pengusaha juga mau makan," katanya lagi.

Sementara, Kabid Darat Dishub Kaltim, Mahmud memastikan penetapan penyesuaian tarif ini akan disahkan dan diberlakukan dalam waktu dekat.

"Secepatnya. Tadi Pak Kadishub (Zairin Zain) langsung membawa hasil kesepakatan ini ke Pak Gubernur untuk segera ditanda tangani. Paling satu-dua hari ini sudah bisa diberlakukan," ujar Mahmud.
__._,_.___