Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Desa di Merangin Diterjang Banjir

Meski tak ada korban jiwa, namun warga khawatir akan datangnya banjir susulan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Desa di Merangin Diterjang Banjir
Tribun Jambi/Muhlisin
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI  - Warga dua desa yakni Desa Pamatang Pauh dan Desa Kabudi Kecamatan Sungai Tenang, Kabupaten Merangin panik. Kamis (27/11/2014) malam mereka dikagetkan dengan datangnya banjir bandang. Meski tak ada korban jiwa, namun warga khawatir akan datangnya banjir susulan. Lahan pertanian dan fasilitas umum pun banyak rusak di terjang.

Seorang warga Ahmad (40) kepada Tribun mengatakan, banjir bandang yang melanda desanya terjadi saat dirinya bersama keluarga sedang beristirahat di rumah. Namun tiba air deras menerjang rumah penduduk secara tiba-tiba sekitar pukul 20.00 WIB.

"Kami terkejut air deras masuk kerumah tadi malam (kemarin malam, red). Beruntung rumah warga disini rumah pangung, sehingga tidak begitu terkena dampaknya," sebut Ahmad, Jumat (28/11).

Akibat kejadian yang tiba-tiba itu sebutnya, ratusan hektare sawah warga gagal panen. Beberapa ternak warga seperti sapi, kerbau, kambing dan lainnya hilang hanyut terbawa arus air yang deras.
"Mendadak datangnya, kami sangat cemas air sungai meluap dengan tiba-tiba. Semalam tidak bisa tidur karena harus berjaga-jaga," sebutnya lagi.

Warga mengharap kepada pemerintah khususnya pemkab Merangin agar Sungai Piul dan sungai Payang yang melintas dipinggir desa warga bisa secapatnya dinormalisasi. Sebab akibat banjir bandang tersebut, arus sungai sudah memulai memutar ke arah rumah warga.

"Kami cemas, jika banjir datang lagi akan langsung ke rumah warga. Karena arus sungainya sudah mulai memutar arah, tidak mengikuti arus sebenarnya lagi," ungkap warga lainnya seraya mengatakan saat ini hujan masih terus turun.

Akibat banjir badang tersebut, dua desa di kecamatan Sungai Tenang mengalami gelap gulita di malam hari karena arus listrik yang padam. Ini bukan tanpa sebab, aliran listrik padam karena sembilan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang ada di kecamatan tersebut ikut hancur diterjang banjir.

Berita Rekomendasi

"Banyak fasilitas yang rusak. Sawah warga siap panen juga hancur," ungkap sumber Tribun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Merangin, Fajarman dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bersama BPBD Merangin telah turun kelokasi untuk mengecek keadaan pasca banjir terjadi.
"Ya kini tim kita lagi turun kelapangan," ujar Fajarman dibenarkan oleh Kepala BPBD Merangin, Makmur dihubungi Jumat (28/11) sore kemarin.

Diungkapkannya, berdasarkan laporan terakhir yang mereka dapatkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Namun beberapa fasilitas umum seperti jembatan, PLTMH mengalami kerusakan. Sawah rusak, ternak hilang dan pohon-pohon bertumbangan diterjang banjir.

"Data yang baru kita dapat, 9 PLTMH hancur total, 186 bidang sawah hancur, tiga jembatan hanyut, dan empat mushala rusak," sebutnya.

Selain itu lanjutnya, satu ekor Kerbau dan 6 ekor kambing milik warga dinyatakan hilang terbawa arus sungai. Beberapa irigasi yang ada di kedua desa tersebut juga hancur total akibat diterjang banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin Makmur menyatakan saat ini pihaknya segera melakukan rapat terpadu untuk mengatasi persoalan ini.

"Kadis PU, Asisten 2 dan sisten 3 sudah dilokasi. Sementara kita (BPBD) masih di Tabir Timur yang juga terkena banjir sejak 2 hari terakhir," ucapnya.

Untuk tim BPBD, dikatakan Makmur akan turun kelokasi Sabtu (29/11) (hari ini, red). Namun sebelum itu, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana dengan intasi terkait.
"Besok kita gelar rapat penanganan dengan intansi terkait. Untuk tim kita akan kelokasi besok," ujar Makmur.

Dia menerangkan, untuk wilayah Kecamatan Sungai Tenang dan Jangkat merupakan daerah yang tidak ada potensi banjir sama sekali. Sebab daerah tersebut berada didataran tinggi dan hanya ada sungai-sungai kecil.

"Baru itu ada banjir disana (Kecamatan Sungai Tenang). Sudah puluhan tahun saja jadi pegawai, belum ada banjir disana. Baru kali ini," ungkapnya.

Mengenai sebab banjir bandang, Makmur tidak mau berspekulasi terlalu jauh. Pihaknya perlu melihat secara rinci untuk menyimpulkan penyebabnya.

"Belum bisa disimpulkan apa penyebabnya. Apakah ada perambahan hutan, atau penyebab lainnya. Akan kita lihat nanti," pungkasnya. (Heru Pitra)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas