Fuad Amin Ditangkap Imam Buchori Bayar Nadzar Sembelih Sapi
Kabar tertangkapnya Ketua DPRD Bangkalan RKH Fuad Amin Imron oleh KPK, Selasa (2/12/2014) pukul 01.00 di kediamannya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Kabar tertangkapnya Ketua DPRD Bangkalan RKH Fuad Amin Imron oleh KPK, Selasa (2/12/2014) pukul 01.00 di kediamannya, Kampung Sak - sak, Kelurahan Kraton, Kecamatan Kota direspon beragam oleh masyarakat Bangkalan.
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor.
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum.
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali - kali bermain - main dengan keadilan,” paparnya.
Direktur Center of Islam Democration (Cide) Bangkalan Mathur Khusairi mengatakan, tertangkapnya Fuad Amin telah menjawab harapannya bersama pegiat demokrasi dan anti korupsi lainnya.
”Allah telah menunjukkan keadilan Nya. Kami tidak akan putus asa memperjuangkan penegakan hukum di bumi Bangkalan,” terangnya.
Ia mengunkapkan, bersama para pegiat demokrasi dan anti korupsi lainnya, telah melaporkan sejumlah kasus dugaan korupsi ke KPK beberapa waktu lalu.
Di antaranya pungli THL, dana pengungsi Sambas, rencana pembangunan PT MISC, dan proyek jalan menuju makam Bujuk Sara Martajasah.
”Kasus pengungsi Sambas tahun 2005 sebesar Rp 48 miliar, PT MISC Rp 13 miliar terkait pembebasan lahan, dan proyek jalan menuju Bujuk Sara di bawah Rp 5 miliar. Itu semua sudah kami laporkan ke KPK,” pungkasnya.
Ketua Dewan Syuro Lembaga Kajian Sosial Demokrasi Aliman Haris meminta semua pihak, memegang prinsip praduga tak bersalah dan tidak tergesa - gesa menyimpulkan Fuad Amin bersalah.
"Bahkan saya berharap semoga ini ‘salah tangkap’ kendati KPK belum pernah melakukan penangkapan yang salah. Tapi kenapa harus terjadi di Bangkalan, yang kental dengan religisitasnya?,” terangnya.
Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii mengatakan, baru mendengar kabar penangkapan Fuad Amin pagi hari. ”Saya prihatin atas hal itu. Namun saya berharap, masalah beliau jangan dikaitkan dengan keluarga,” katanya.
Ia menambahkan, roda pemerintahan di Kabupaten Bangkalan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Aktifitas PNS tidak terpengaruh, dengan kabar penangkapan Fuad Amin. ”Tetap berjalan. Rapat - rapat tetap dilaksanakan sesuai jadwal,” pungkasnya.