Tim SAR Gunakan Alat Pendeteksi Detak Jantung Cari Korban Longsor
Mereka menggunakan dua alat yang bisa mendeteksi keberadaan detak jantung dan suara manusia yang tertimbun.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tim SAR gabungan yang terdiri dari ratusan personel melakukan pencarian korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Mereka menggunakan dua alat yang bisa mendeteksi keberadaan detak jantung dan suara manusia yang tertimbun.
Menurut Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, Sabtu (13/12/2014), dua alat tersebut adalah life locator. Alat ini digunakan karena mampu mendeteksi nafas dan detak jantung korban yang ada di dalam timbunan material longsor.
Sementara satu alat lainnya adalah aqustik difice, alat ini sama fungsinya untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan. Bedanya, alat ini menjadi sensor untuk mendeteksi gerakan suara yang ada di dalam timbunan.
Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini terhitung delapan tewas sedangkan 100 orang masih dinyatakan hilang.
"Data terus bergerak. Saat ini delapan korban telah ditemukan dalam kondisi tewas dan 100 orang masih dilakukan pencarian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
(Baca: Longsor Banjarnegara Delapan Orang Tewas Tim Masih Cari 100 Korban Lainnya)