Elpiji 12 Kg Capai Rp 145 Ribu
Kenaikan ini efektif diberlakukan di wilayah Sulawesi bersamaan secara nasional namun baru efektif penjualan eceran
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasni Gani
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- PT Pertamina resmi menaikkan harga jual elpiji non-subsidi atau tabung 12 kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 per kg mulai 2 Januari 2015. Penyesuaian tersebut menjadikan harga per nett dari Pertamina Rp 7.569 per kg naik menjadi 9.069 per kg.
Kenaikan ini efektif diberlakukan di wilayah Sulawesi bersamaan secara nasional namun baru efektif penjualan eceran 4 Januari 2015.
Costumer Relation Pertamina MOR VII, Ibnu Adiwena, mengatakan, harga peningkatan harga di Sulawesi sekitar Rp 21 ribu.
"Harga standar di SPBU Sulawesi Rp 117 ribu naik menjadi Rp 138 ribu per tabung," jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat sebagai pembeli harus lebih cerdas dengan menghindari permainan harga.
"Untuk harga eceran seharusnya tidak terlalu jauh dari harga dasar tersebut. Jadi harganya tergantung akses daerah. Biasnaya harga di pulau akan lebih tinggi," katanya.
Terkait kenaikan, kata Ibnu, merupakan wewenang Pertamina mengingat elpiji 12 kilogram merupakan produk bisnis.
"Kami punya road map hitungan tersendiri menyeimbangkan antara harga dengan kualitas barang," jelasnya.
Sejumlah masyarakat mulai resah mengingat harga kebutuhan rumah tangga ini bahkan dipasarkan Rp 145 ribu di beberapa pengecer.
"Pengeluran jauh lebih besar, jadi kami betul betul pusing mengatur keuangan. Hanya tabung gas saja saya harus leluarkan uang Rp 145 ribu, bagaimana dengan kebutuhan lain," kata warga Racing Center, Makassar, Indah Amaludin.
Senada, ibu rumah tangga di Jl Sultan Alauddin, Rahmah, terpaksa keliling kompleks untuk mencari elpiji lebih murah. "Banyak juga pengecer yang jual sampai Rp 140 ribu, makanya saya masih cari yang lebih murah lagi kasian," katanya.
Terakhir, warga BTN Minasa Upa, Daeng Canning Haba, bahkan beralih ke elpiji 3 kg untuk sementara waktu karena harus mengalirkan uang belanja harian ke hal lebih penting. "Bukan main harganya Rp 143 ribu, siapa yang sanggup beli," kata Daeng Canning.