Kisah Bripda Taufik, Polisi yang Tinggal di Kandang Sapi
Sangat miris ketika melihat rumah polisi muda putra dari pasangan Triyanto dan Martinem ini.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tak ada kata pantang menyerah dalam menggapai cita-cita.
Begitu pula apa yang dialami Bripda Muhammad Taufik Hidayat, polisi muda yang baru lulus dari SPN (Sekolah Polisi Negara) Selopamioro, akhir tahun 2014 kemarin.
Berbekal niat dan keteguhan hati Taufik yang berasal dari keluarga tidak mampu dan tinggal di bangunan bekas kandang sapi mampu mewujudkan cita-citanya untuk bergabung bersama Polri.
Sangat miris ketika melihat rumah polisi muda putra dari pasangan Triyanto dan Martinem ini.
Bangunan semi permanen di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman, yang dulunya difungsikan sebagai kandang sapi oleh kelompok peternak di kampungnya, dialih fungsikan sebagai tempat bernaung bagi Ayah dan ketiga adiknya.
Tak berada jauh dari bangunan tersebut, masih berdiri kandang dengan sapi-sapinya. Bau kotoran sapi sudah menjadi kesehariannya.
Dinding Batako tidak menutup semua bangunan tersebut, ada rongga besar yang menganga dan hanya tertutup kain.
Begitu pula pintu rumahnya yang juga terbuat dari kain seadanya.
Apabila hujan turun tentu saja air akan masuk ke dalam rumah yang tidak terlindung sepenuhnya itu.
Apabila cuaca dingin, hanya selimut yang bisa menghangatkan keluarga itu.
Tak ada lemari di rumah tersebut, baju-baju Taufik termasuk seragamnya hanya menggantung di besi yang melintang dalam kamar.
Kasur yang digunakan pun sudah kotor dan berlubang, hingga kapuk-kapuk di kasur bisa menyembul keluar.
Cerai