Penipuan dengan Kedok Arisan Online Beromset Ratusan Juta Rupiah Terbongkar di Gresik
Puluhan korban penipuan berkedok investasi menggeruduk rumah Mei Wulan Anggraini (26), warga perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Gresik, Kamis
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNES.COM, GRESIK - Puluhan korban penipuan berkedok investasi menggeruduk rumah Mei Wulan Anggraini (26), warga perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Gresik, Kamis (22/1/2015).
Mereka berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti, Kabupaten Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya, bahkan dari luar Pulau.
“Nilai investasi dengan model arisan online setiap orangnya Rp 100 juta, ada Rp 150 juta, dan Rp 180 juta. Dan jumlah anggotanya mencapai ribuan orang,” kata Calista (26), warga Kelurahan Kedung, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Mereka tahu arisan online berkedok investasi tersebut dari jejaring sosial facebook.
Dalam perkenalan tersebut Mei menjanjikan bunga 4 persen setiap bulannya dari investasi dengan model arisan.
“Semakin besar dana investasinya maka semakin besar bunga yang didapatkan. Anggotanya ribuan orang, sekali dapat bisa puluhan juta,” imbuhnya.
Dana yang diinvestasikan Calista cukup besar sekitar Rp 100 juta, kemudian bunganya tidak diambil sehingga totalnya menjadi Rp 180 Juta.
“Bunga pertama, kedua, ketiga diberikan secara lancar, kemudian keempat mulai bulet, sehingga beberapa teman langsung meminta ke rumah Bu Mei,” katanya.
Hal yang sama juga dialami Rara (25), warga Desa Glagah, Kecamatan Porong, Sidoarjo yang mengaku inves sebesar Rp 78 juta.
"Pertama lancar, bunga 4 persen langsung ditranver ke rekening setelah setoran ketiga dan seterusnya belum ditransfer sampai sekarang,” katanya.
Banyaknya anggota karena diiming-imingi bunga investasi yang sangat besar. Di facebook itu dijelaskan secara detail. Anggota grup bisa saling percaya.
“Setiap saat bisa saling chating dan mendapatkan kabar dari grup di facebook. Setelah beberapa kali tidak mendapatkan transfer uang akhirnya anggota sepakat untuk datang ke Gresik. Jumlah anggota di grup facebook mencapai 2.000 orang lebih,” kata Rara.
Korban lain yaitu Budi (30), warga Gresik. Menurut pengakuan Budi, setoran pertama dan kedua juga lancar.
“Banyak nasabah yang mencari saya. Sebab ada anggota yang menitipkan uang investasi ke saya, kemudian setelah saya jelaskan ternyata bisa memahami. Uangnya memang sudah saya setorkan ke Mei,” kata Budi yang mengaku inves Rp 9,5 juta.
Atas laporan korban akhirnya petugas Polsek Manyar mengamankan Mei. Setelah tidak bisa selesaikan secara baik-baik akhirnya Mei diserahkan ke Polrestabes Surabaya.
“Korban banyak yang dari Surabaya dan sekitarnya, akhirnya Mei kami limpahkan ke Polrestabes Surabaya. Awalnya korban lapornya di Polrestabes,"ujar Kapolsek Manyar AKP Mulyono.
Dia menambahkan masyarakat Gresik agar lebih hati-hati dan tidak mudah percaya pada investasi dengan janji bunga tinggi.