Istri Ulama Besar Sulsel Alm Gurutta KH Harun Al Rasyid Meninggal Dunia
nnalillah wa inna ilaihi rajiun, istri ulama besar Sulsel, alm KH Harun Al Rasyid, Hj Andi Radeng Rahmaniah (88), berpulang ke rahmatullah,
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mangenre
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Innalillah wa inna ilaihi rajiun, istri ulama besar Sulsel, alm KH Harun Al Rasyid, Hj Andi Radeng Rahmaniah (88), berpulang ke rahmatullah, Senin (26/1/2015) pukul 18.00 Wita.
Puang Radeng menghembuskan napas terakhir di kediaman anaknya, di Jl Sulawesi, Lorong 194, Kota Makassar.
"Innalillahi wa inna ilahi rajiuuun, Semoga amal ibadah almarhumah Puang Radeng diterima di sisi Allah SWT, amin," kata Direktur LAPAR Sulsel, Abdul Karim, yang juga suami cucu alm KH Harun Al Rasyid.
Puang Radeng lahir pada Tahun 1927 di Kabupaten Soppeng. Alm Kiai Harun- alm Puang Radeng meninggalkan delapan anak dan 22 cucu.
Almarhumah dan suami alm KH Harun adalah keluarga pencetus pesantren besar di Sulsel, kolega pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) As'adiyah Sengkang di Kabupaten Wajo, Alm KH As'ad (yang namanya dinobatkan menjadi penamaan madrasah atau Ponpes As'adiyah.
KH Harun Al Rasyid adalah paman ulama besar Sulsel, (alm) Anregurutta KH Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri Ponpes Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI).
Sekira lima tahun sebelum proklamasi Kemerdekaan Indonesia, atau Tahun 1940-an, alm KH Harun-Puang Radeng, hijrah ke Mangkoso, Kabupaten Barru, bersama Gurutta Ambo Dalle.
Pada masa hijrah inilah, ulama besar Sulsel tersebut, mendirikan sebuah madrasah yang menjadi cikal bakal berdirinya DDI.
Almarhum berada di Mangkoso hingga Tahun 1950-an. Pada tahun 1960-an, Puang Radeng bersama suami dan Gurutta Ambo Dalle hijrah ke Parepare, tepatnya di Ponpes DDI Ujung Lare, Kota Parepare.
Di sini, selain bersama AGH Ambo Dalle, ada pula KH Ali Yafie, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga ulam sepuh Nahdlatul Ulama (NU).
"Almarhumah adalah sosok ibu yang sabar bersama gurutta demi misi da'wah Islam. KH Harun-Puang Radeng meninggalkan delapan orang anak, 22 cucu, selamat jalan puang," ungkap Abdul Karim.
Rencananya, almarhumah dikebumikan di pekuburan Beroanging, Pannampu, Kota Makassar. Pemakaman Beroanging sebelah timur Pasar Pannampu.