Musisi Parepare Besut Lagu untuk Mengenang Tragedi AirAsia QZ8501
Dia mengaku prihatin kepada para korban, keluarga korban, juga anggota Basarnas yang tak kenal lelah mencari korban.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Musisi kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang tergabung dalam Rumah Balada Indonesia Kota Parepare (RBI Parepare), menciptakan lagu untuk tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.
Lagu yang berjudul "Tragedi AirAsia" itu dibawakan di Sekretariat RBI Parepare, Teras Empang, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Minggu (25/01/2015) malam.
Adalah Arief Setiawan, salah seorang musisi anggota RBI Kota Parepare yang menciptakan lagu itu pada hari ketiga pasca kejadian. Dia mengaku prihatin kepada para korban, keluarga korban, juga anggota Basarnas yang tak kenal lelah mencari korban.
“Lagu ini terinspirasi dari para korban jatuhnya AirAsia QZ8501, terkhusus para Tim Basarnas, yang tiada hentinya melakukan pencarian siang dan malam,“ kata Arief, usai menyanyikan lagu ciptaannya.
Di depan ratusan warga Parepare yang hadir, Arief menyanyikan lagu "Tragedi AirAsia" dengan gitar akustik. Dalam lagunya, Arief berpesan, agar tim relawan Basarnas tetap semangat dalam menjalankan tugas.
“Untuk tim Basarnas dan para keluarga korban yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran. Lagu ini saya ciptakan untuk kalian. Dan semoga maskapai di Indonesia tetap menjaga keselamatan dalam penerbangan,“ tutur Arief.
Lagu bernuansa balada ini sangat menggugah hati masyarakat yang hadir di Sekretariat RBI.
“Selain bersuara merdu, penyanyinya juga peduli terhadap bencana. Semoga RBI Parapare bisa terus menjaga keprihatinan terhadap Indonesia dalam musik-musiknya, “ ujar Rahman, warga Parepare yang dengan sengaja datang ingin mendengar lagu AirAsia ini.(Suddin Syamsuddin)