Siswi SMP di Ngawi Jalani Operasi Ganti Kelamin, Lebih PD Setelah Jadi Lelaki
Silvia Putri Damayanti (15), siswi kelas 8 salah satu SMP di Kabupaten Ngawi merasa lega dan semakin Percaya Diri menyusul operasi penggantian kelamin
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Silvia Putri Damayanti (15), siswi kelas 8 salah satu SMP di Kabupaten Ngawi merasa lega dan semakin Percaya Diri (PD) menyusul operasi penggantian kelamin warga Desa Grudo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, berhasil dilaksanakan tim medis RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi.
Bahkan usai operasi ganti kelamin pertama itu, kini siswi SMP itu kini menjadi bocah yang sangat tampan dan tampak gagah dengan nama barunya Rahmat Nur Hidayat.
Kendati demikian, tim medis RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi masih harus menjalan operasi kali kedua dan ketiga untuk menyempurnakan alat kelamin yang mengalami kelainan sejak lahir (Hypospadia).
"Di rumah sederhana ini, saya memang hanya tinggal bersama nenek dan paman saya. Tetapi sekarang usai operasi ganti kelamin saya semakin percaya diri," terang Rahmat Nur Hidayat kepada Surya, Jumat (6/2/2015).
Sebelum melaksanakan operasi ganti kelamin, Silviana sempat minder dengan teman sepermainnya. Karena rata-rata teman-temannya bertingkah laku layaknya perempuan sedangkan dirinya tampak seperti bocah laki-laki.
Meski kini berjuang dengan pergantian status sosialnya itu, akan tetapi Silviana mengaku lebih PD dan nyaman paska melaksanakan operasi ganti kelamin kali pertama itu.
"Sejak dulu memang ingin jadi laki-laki, daripada selalu minder saat bermain sama teman-teman cewek saya. Sekarang sudah operasi dan sudah ganti nama sesuai keinginan saya sejak dulu," imbuhnya.
Sedangkan paman Silviana, yakni Suwardi mengaku jika pergantian status sosial itu berawal dari kecurigaan gurunya setiap masuk sekolah. Hal ini disebabkan seluruh tingkah laku dan perbuatan Silviana layaknya laki-laki sejati.
"Karena dorongan dan semangat para guru itu, akhirnya kami membawa Silviana ke rumah sakit untuk operasi kelamin itu," ungkapnya.
Sedangkan tanda-tanda kelaki-lakian Silviana itu muncul pada saat mulai memasuki SMP. Tanda-tanda itu kebanyakan sifat dan tingkah lakunya mengarah ke laki-laki.
"Nyaris tak ada kelembutan layaknya perempuan karena tanda perilakunya cenderung sebagai anak laki-laki," tegasnya.
Sementara dokter spesialis beda RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi, Aji Rahmadi yang menangani Silviana menegaskan, RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi baru kali pertama menangani pasien seperti Silviana.
Menurutnya, Silviana menderita Hypospadia (kelainan kelamin) yakni kelamin laki-laki mirip dengan alat kelamin perempuan.
Kelainan itu merupakan bawaan laki-laki yang dicirikan dengan letak abnormal lubang kencing tidak ada di uujung alat kelamin layaknya laki-laki pada umumnya.
Akan tetapi berada lebih dibawa atau lebih pendek hingga menyerupai alat kelamin perempuan.
"Harus dilaksanakan operasi 3 kali. Minggu kemarin sudah menjalani operasi pertama, maka sekarang masih membutuhkan 2 kali operasi lagi yakni operasi kedua dan ketiga untuk menyempurnakan alat kelamin Rahmat alias Silviana agar bisa normal seperti alat kelamin lelaki pada umumnya," pungkasnya.