Warga Natai Panjang Cemas Rabies dan Anjing Gila
"Apalagi kami masyarakat awam belum tahu ciri-ciri anjing gila itu. Kami hanya kahwatir menjadi korban,” kata Tibay, Kepala Desa Natai Panjang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun, Ali
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Warga Desa Natai Panjang, Kecamatan Pinoh Utara, Melawi, mencemaskan merebaknya kasus rabies yang terjadi belakangan. Mereka meminta dinas terkait untuk aktif menyosialisasikan perihal rabies ke masyarakat.
“Terung terang kami sangat khawatir merebaknya kasus anjing gila di wilayah Pinoh Utara ini. Apalagi kami masyarakat awam belum tahu ciri-ciri anjing gila itu. Kami hanya kahwatir menjadi korban,” kata Kepala Desa Natai Panjang, Tibay, belum lama ini.
Tibay mengharapkan Dinas Kesehatan maupun Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Melawi bisa turun langsung ke lapangan, sekaligus memberikan vaksin kepada anjing milik warga.
“Selama ini di desa kami belum ada petugas yang datang ke sana, baik memberikan sosialisasi ataupun memberi vaksin,” katanya.
Kekhawatiran juga dirasakan warga kecamatan Nanga Pinoh, sebab beberapa waktu lalu di daerah ini sudah ada warga yang menjadi korban gigitan anjing gila. Sementara anjing milik warga masih banyak berkeliaran bebas.
“Harusnya anjing itu diikat atau dikandangkan, jangan dibiarkan lepas begitu saja. Saya khawatir juga, apalagi malam,” ungkap Wawan warga Desa Paal.
Di sekitar tempat tinggalnya banyak sekali anjing gila, sebagian memang sudah ada yang divaksin dan ditandai dengan kalung, namun masih banyak anjing yang tidak diberikan vaksin.
“Yang divaksin paling anjing yang jinak. Kalau yang dilepas kelihatannya belum ada yang divaksin, sebab tidak ada kalung di lehernya,” sambung Wawan.
Anggota DPRD Melawi, Widia Rima juga mengharapkan kepada dinas terkait segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kasus rabies yang saat ini sudah menjadi KLB di Melawi.
Data Dinas Kesehatan Kabuppaten Melawi menyebutkan, korban gigitan total di Melawi sampai saat ini sudah mencapai 91 orang, dan tujuh di antaranya meninggal dunia. Kasus-kasus tersebut menyebar ke seluruh kecamatan di Melawi.