Pendapatan Petani Surplus Rp 15 Juta Gunakan Sistem Tanam Jarwo
Pendapatan petani lebih meningkat Rp 15 juta per hektare setelah menggunakan sistem jajar legowo.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Langkah TNI mensukseskan swasembada pangan dengan menanam padi sistem jajar legowo (jarwo) mulai membuahkan hasil. Bahkan, pendapatan petani lebih meningkat Rp 15 juta per hektare.
Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0829 Bangkalan Letkol Inf Lucky Avianto usai menjadi dosen tamu di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jawa Timur, Kamis (19/3/2015).
"Hasil panen padi surplus 5 ton dalam tiap hekatarenya atau setara Rp 15 juta jika harga 1 kilogram GKP (Gabah Kering panen) Rp 3.300," ungkap Lucky Avianto kepada SURYA.co.id.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Lucky itu memilih materi "Community Development melalui Resolusi Konflik". Puluhan mahasiswa, tak hanya dari Fakultas Pertanian, antusias menyimak pemaparan Lucky.
Ia mengatakan, surplus GPK hingga 5 ton per hektare dengan sistem jarwo itu diketahui saat Panen Raya yang dilakukan di Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Rabu (18/3/2015).
"Hasil panen padi dengan sistem tradisional hanya mampu menghasilkan 8,3 ton GPK per hektare. Sementara sistem jarwo mampu mengasilkan 13,2 ton per hektare," jelas dandim yang sudah mendapatkan promosi sebagai Wakil Asisten Operasi Danjen Kopassus (Waasops) itu.
Langkah sukses Kodim 0829 Bangkalan dalam meningkatkan hasil panen padi masyarakat petani akan berlanjut hingga upaya swasembada pangan sebagai program nasional berjalan sukses.
"Saya memerintahkan para danramil dan babinsa, mengajak masyarakat menanam padi dengan sistem jarwo. Dengan banyaknya lahan kosong yang produktif, keuntungan petani Bangkalan lebih meningkat," tandasnya.
Dalam Panen Raya itu, hadir Kasrem 084/BJ Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Bangkalan, dan BPTP Provinsi Jatim.