Penumpang Susi Air Rute Nunukan-Krayan Hanya Bayar Rp 280 Ribu
jika dengan pesawat reguler penumpang harus membayar hingga Rp 1,3 juta, setelah subsidi berjalan tarif yang dikenakan hanya Rp 280.000.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Proses tender penerbangan subsidi ongkos angkut udara ke tiga bandar udara di Krayan, seluruhnya dimenangkan maskapai penerbangan Susi Air.
Dengan dimulainya penerbangan perdana, Kamis (26/3/2015), penumpang tak lagi harus membayar mahal untuk pergi atau
pulang dari Krayan. Selama ini hanya angkutan udara yang menjadi akses perhubungan antara ibukota Kabupaten
Nunukan dengan wilayah di Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Petrus Kanisius mengatakan, jika dengan
pesawat reguler penumpang harus membayar hingga Rp 1.300.000, setelah subsidi berjalan tarif yang dikenakan hanya
Rp 280.000.
"Semua rute tarifnya sama, Rp 280 ribu," ujarnya.
Petrus menjelaskan, pergi-pulang rute ibukota Kabupaten Nunukan-Long Bawan, Kecamatan Krayan akan dilayani dengan
pesawat Cessna Grand Caravan C208B. Sebanyak 12 kursi tersedia untuk setiap penerbangan.
Sementara untuk pergi-pulang rute ibukota Kabupaten Nunukan-Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan dan pergi-pulang
rute ibukota Kabupaten Nunukan-Binuang, Kecamatan Krayan Selatan, penumpang dilayani dengan pesawat Pilatus PC-6.
“Kapasitas kursi enam sampai tujuh penumpang,” ujarnya.
Petrus mengakui, pada tahun ini masih ada keterlambatan realisasi penerbangan bersubsidi. Namun dibandingkan tahun
lalu, realisasi penerbangan bersubsidi lebih cepat.
"Tahun lalu bulan tujuh baru jalan. Ini dengan kerja keras, Maret sudah jalan. Lebih cepat," ujarnya.
Subsidi penerbangan ini akan berakhir Desember. Dia berharap, pada tahun depan penerbangan bersubsidi bisa
direalisasikn mulai Januari. Tentunya proses tender harus sudah dijalankan pada tahun ini.
"Tetapi kalau mau tender mendahului, Dewan dan Pemda harus menyepakati alokasi anggaran. Yang penting itu ada,
bisa tender. Nanti kita bisa melaksanakan pelelangan, tetapi penandatangan kontrak menunggu anggaran diketok,"
ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.