4 Siswi SMP Kare yang Kesurupan Minta Ketua DPRD Madiun Didatangkan
Para siswi yang semula mengerjakan Ujian Sekolah (US) itu mendadak kesurupan.
Editor: Sugiyarto
Akan tetapi, pihaknya meminta warga yang memiliki anak kesurupan tidak mengamuk dan marah.
Alasannya, hal itu akan menjadikan kondisi semakin runyam dan tak kunjung selesai.
"Memang yang kesurupan meminta pertanggungjawaban Yayasan Bhakti Madiun karena tak bertanggung jawab. Kasus kesurupan massal ini, kasus kelima pasca kemarin, Senin (30/03/2015) kasus keempat redah pasca disembelihkan kambing kendit di punden, dimasak dan dimakan disitu. Karena kasus ini memang bermula dari adanya hipnoterapi, Jumat (06/03/2015) menjelang Ujian Nasional (Unas) itu. Mau memberi ketenangan malah membuat keributan dan tidak tenang karena kesurupan massal terus menerus," ucapnya.
Apalagi, saat ini semua warga yang memiliki anak kelas 9 di SMP Negeri 2 Kare meminta yayasan yang menggelar acara hipnoterapi bertanggung jawab penuh.
Hal itu sudah dituangkan dalam surat perjanjian antara warga dan pemilik serta pelaksana acara hipnoterapi itu.
"Kalau tak mau tanggung jawab, jelas akan kami proses wong ada bukti tertulisnya permintaan pertanggungjawaban dari warga itu," pungkasnya.
Sementara Kepala SMP Negeri 2 Kare, Teguh Iriyanto enggan memberikan komentar atas kasus kesurupan massal yang terjadi berkali-kali itu.
"Jangan saya yang komentar," kilahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.