Rosyid Nekat Bunuh Afifudin Setelah Tahu Pacarnya Ternyata Cowok
Tersangka merasa malu dan ditipu karena korban yang dipacarinya ternyata lelaki. Padahal setiap ketemuan korban berias ala perempuan
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Dalam pemeriksaan, Kamis (16/4/2015), tersangka Muhammad Rosyid (18) mengaku sengaja membunuh Afifudin Amirullah karena ingin memiliki motor dan barang berharga milik korban.
Namun petugas tak percaya begitu saja karena tersangka diketahui menjalin hubungan khusus dengan korban. Akhirnya, tersangka mengakui dirinya sakit hati, malu dan merasa tertipu oleh korban.
“Tersangka merasa malu dan ditipu karena korban yang dipacarinya ternyata lelaki. Padahal setiap ketemuan korban berias ala perempuan,” kata Akhmad Yusep.
Berdasarkan pengakuan tersangka, dia mulai kenal korban lewat jejaring social media Blakcberry Messenger (BBM).
Dalam BBM itu, korban memasang foto diri yang dirias cantik dengan nama Afidhoh.
Dari perkenalan itu, sambung Kapolres Akhmad Yusep, singkat kata, keduanya lalu berpacaran.
Keduanya beberapa kali bertemu, namun selalu malam hari, dengan lokasi berpindah-pindah.
Seiring berjalannya waktu, ‘berita’ tentang kisah asmara kedua insan itu pun menyebar di kalangan teman tersangka pelaku. Dari situ pelaku kerap diejek oleh teman-temannya.
“Pelaku mengaku kerap diejek oleh teman-temannya. Teman-temannya kerap bilang pelaku punya pacar cantik, tapi cobalah diraba apakah alat kelaminnya perempuan,” kata Kapolres.
Dari situ, tersangka mengaku malu. Tersangka lantas punya niat jahat terhadap korban. Akhirnya, Minggu (12/4/2015) malam, tersangka meminta korban menjemputnya di rumahnya.
Kemudian, dengan sepeda motor Honda Beat milik korban dan dikemudikan oleh korban, keduanya berangkat ke dekat Jembatan Dusun Sumberwinong, Desa Sumberejo, Jombang Kota.
Sesampai di sana, tersangka langsung menjerat korban dengan tali, hingga korban tak berdaya.
Tak cukup itu, tersangka kemudian menghujamkan pisau lipat yang disiapkannya, ke tubuh korban sebanyak 11 kali.
“Tujuh kali ke punggung korban, dan empat kali ke perut korban. Setelah korban tewas, tersangka mengaku membuang pisaunya ke sawah, dan pulang. Besoknya, dia menitipkan sepeda motor di rumah temannya tadi,” kata Akhmad Yusep.
Terhadap pengakuan tersangka, Akhmad Yusep menyatakan masih akan mendalami.
“Termasuk memeriksakan ke psikolog atau psikiater Polda Jatim,” kata Akhmad Yusep.
Pemeriksaan ini terkait orientasi seksual tersangka yang boleh jadi penyuka sesama jenis.