Melihat dari Dekat Kondisi Ruang Isolasi yang Dihuni Terpidana Mati Sebelum Dieksekusi
Sejak notifikasi pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana mati dibacakan 9 terpidana mati dimasukkan di dalam ruang isolasi.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Abdul Arif
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP- Sejak notifikasi pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana mati dibacakan pada Sabtu (25/4/2015) lalu, sembilan terpidana mati dimasukkan di dalam ruang isolasi.
Melalui Testimoni yang ditulis dengan tangan, terpidana mati Zainal Abidin menceritakan kronologi pemindahannya dari Lapas Pasir Putih ke Lapas Besi Nusakambangan.
"Pada hari Jumat tanggal 24 April 2015 saya ditangkap oleh eksekutor dari Lapas Pasir Putih dan dipindahkan ke Lapas Besi Nusakambangan," tulisnya dalam selembar kertas yang kini disimpan penasehat hukumnya, Ade Yuliawan.
Lalu di manakah ruang isolasi itu?
Dari informasi yang berhasil dihimpun, ruang isolasi disiapkan setelah notifikasi diumumkan.
Ruang tersebut juga setelah direnovasi.
Ada yang menyebutkan, renovasi dilakukan pada Februari 2015 lalu di Lapas Besi.
Sembilan terpidana mati yang telah menerima notifikasi ditempatkan di lima ruang isolasi yang ada.
Informasi yang berhasil dihimpun, terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso di sel 1A sendirian.
Rodrigo Gularte terpidana mati asal Brasil di ruang 1B sendirian.
Sementara Duo Bali Nine terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan menempati satu ruang di sel 2A.
Martin Anderson terpidana mati asal Ghana dan Zainal Abidin menempati sel 2B.
Sedangkan terpidana mati asal Nigeria, Silvester Obiekwe Nwolise menempati ruang 2C.
Saat ini kesembilan terpidana mati tersebut tengah menunggu pelaksanaan eksekusi mati.
Kapolda Jateng Irjen Pol Noer Ali telah memastikan pengamanan di Pulau Nusakambangan siap.
Ada sejumlah 1.203 anggota Polri maupun TNI yang turut mengamankan.