Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Sekolah Menangis Lihat Ruang Belajar yang Rapuh Nyaris Ambruk

MTs Miftahul Jannah bisa jadi sekolah yang paling memprihatinkan di Kabupaten yang di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kepala Sekolah Menangis Lihat Ruang Belajar yang Rapuh Nyaris Ambruk
banjarmasinpost.co.id/elhami
Beginilah kondisi MTs Miftahul Jannah di Jalan Simpang Tiga Rt 1 Desa Lalayau Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN - MTs Miftahul Jannah bisa jadi sekolah yang paling memprihatinkan di Kabupaten yang di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan.

Sekilas, jika dilihat dari luar mata memandang sekolah tersebut biasa saja, tetapi jika dilihat lebih dekat maka sekolah yang terletak di Jalan Simpang Tiga Rt 1 Desa Lalayau Kecamatan Juai Kabupaten Balangan ini sungguh sangat memprihatinkan.

Jauh sekali dari kondisi layak, malah kondisi sekolah nyaris roboh, empat ruangan yang ada, hanya satu kelas yang layak dijadikan ruang belajar, itupun juga sangat jauh dari kesan kenyamanan, sementara tiga ruang kelas lainnya yakni kelas 7 dan 8 dan ruang guru sama sekali tidak bisa disebut ruangan yang layak.

Dinding itiga ruangan tersebut bolong dan rapuh, sementara lantainya hanya tanah, hanya sedikit ada semennya.

Kondisi demikian semakin diperparah jika hujan dan angin kencang, tiga ruangan terancam roboh dan bila hujan akan banjir sampai kedalam ruangan. Demikian dengan halaman, dipenuhi rumput yang lebat menambah kondisi demikian lengkap seperti tak pernah terawat.

"Miris, sedih dan kaget saat pertama kali saya dipindahkan ke sekolah ini, saya langsung menangis melihatnya," ucap Kepala Sekolah Ramdiati saat ditemui Banjarmasin Post Online (Grup Tribunnews.com).

Perempuan yang akrab disapa Bu Ram ini mengungkapkan, awalnya sekolah berstatus madrasah ibtidaiyyah sudah didirikan sejak tahun 90an, namun karena berdekatan dengan salah satu SD, status tersebut dihapus, tahun 2009 berganti menjadi MTs Miftahul Jannah dibawah naungan Kementerian Agama.

Berita Rekomendasi

"Pas saya dipindah ke sini, bangunannya sudah seperti ini, malah dulu lebih parah lagi, terutama akses jalan, selama seminggu saya menangis melihat kondisi sekolah," ungkapnya.

Jangan tanya fasilitasnya, di sekolah yang berada bisa dibilang tidak strategis ini yakni di belakang pemukiman warga hanya memiliki 11 kursi, itupun kursi jaman bahari, jika dihitung hanya lima yang layak untuk diduduki.

"Lemaripun tidak ada, bangku hampir reot semua," sebutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas