Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Henry Yosodiningrat Desak Polri Jelaskan Kasus Lima Warga Lampung Tewas Ditembak

Menurut keterangan keluarga yang didapat dari polisi, lima warga tersebut meninggal akibat baku tembak dengan aparat saat penangkapan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Henry Yosodiningrat Desak Polri Jelaskan Kasus Lima Warga Lampung Tewas Ditembak
Tribun Lampung/Indra
Anggota DPR asal Lampung Henry Yosodiningrat menunjukkan foto warga Kampung Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur yang mengalami kekerasan akibat penangkapan polisi di Tengerang. 

TRIBUNNEWS.COM, METRO - Lima warga Kampung Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur meninggal dunia akibat penangkapan yang dilakukan polisi atas dugaan kasus begal di Tangerang, 1 Februari 2015.

Lima orang asal Lampung Timur yang tinggal di Tangerang itu diduga meninggal tak wajar saat penangkapan aparat Polsek Serpong. Menurut keterangan keluarga yang didapat dari polisi, lima warga tersebut meninggal akibat baku tembak dengan aparat saat penangkapan.

Baku tembak itulah yang dinilai sebagai keganjilan dan dinilai tidak wajar oleh keluarga. Karena itu, keluarga dari lima orang yang meninggal tersebut mengadu kepada anggota DPR asal Lampung, Henry Yosodiningrat.

"Saya ini sekarang lagi reses. Jujur saya baru dapat informasi ini tadi malam. Malah sudah hampir larut. Bahwa ada sekitar 14 dari 19 orang yang ditangkap dengan dugaan pelaku begal di Tangerang dan Bogor Februari lalu. Dari 19 itu, lima meninggal dunia," kata Hendry saat jumpa pers di Griya Kebun, Metro, Rabu (6/5/2015) malam.

Henry meminta Mabes Polri memberi penjelasan terkait meninggalnya lima warga Kampung Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur saat penangkapan pada 1 Februari 2015 lalu.

Dari hasil penelusurannya, Henry menilai, ada keganjilan terhadap penangkapan 19 orang tersebut. Salah satunya adalah adanya baku tembak terhadap lima korban yang meninggal dunia. Namun, hanya terdapat dua senpi dari lima korban tersebut.

"Kalau memang ada baku tembak, sudah barang tentu ada lima senjata api. Kalau senjata api cuma dua, berarti dua orang itu saja yang ditembak. Malah konon katanya ada lima sampai enam lubang peluru. Karena itu saya mendesak klarifikasi Polri atas kasus ini," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, Polri harus memberi penjelasan detail terkait lima orang yang ditembak hingga meninggal dunia. Dari jarak berapa meter ditembak.

Jika hanya satu atau dua meter, berarti bukan terjadi baku tembak. Artinya, kata anggota DPR dari Lampung ini, terdapat sesuatu yang disembunyikan jika tidak ada penjelasan.

"Saya sudah meminta penjelasan secara jujur dari korban-korban yang lain yang sudah dibebaskan. Semuanya. Mulai dari pekerjaan. Catatan kriminal. Tinggal berapa lama di Tangerang dan lainnya. Dan untuk sementara, saya percaya keterangan mereka. Kita bisa lihat dari bahasa tubuh mereka dan itu harus kita kroscek dengan peristiwa dan penjelasan Polri," kata dia.

Menurut Henry, penjelasan dari Polri diperlukan agar penegakan hukum bisa berjalan benar dan adil.

"Kalau ada 10 orang yang ditangkap karena begal, bukan berarti semua warga Lampung itu tukang begal. Ini yang harus diluruskan. Supaya penegakan hukum itu adil dan  benar," tandas Ketua Granat tersebut.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas