Granat Aktif yang Ditemukan Diduga Milik Kelompok Bersenjata
Polisi menduga granat tersebut milik Faisal alias Komeng, salah seorang dari dua anggota kelompok bersenjata yang menghilang
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BANDA ACEH - Satu granat aktif ditemukan masyarakat di sebuah rumah di kawasan Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Senin (11/5/2015) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Polisi menduga granat tersebut milik Faisal alias Komeng, salah seorang dari dua anggota kelompok bersenjata yang menghilang di kawasan desa tersebut setelah sempat kejar-kejaran dengan polisi, Selasa dini hari, 5 Mei 2015. Sedangkan seorang lainnya, Zalfanis alias Tgk Plang tertembak dan kini dalam pengamanan pihak Polda Aceh.
Informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber termasuk dari pihak kepolisian menyebutkan, granat itu ditemukan oleh seorang tukang bangunan dalam rumah yang sedang dibangunnya di Gampong Limpok. Dugaan sementara granat tersebut milik Komeng yang sempat singgah di rumah kosong tersebut ketika menghindari kejaran polisi beberapa hari lalu.
Granat itu ditemukan di antara tumpukan kayu di dalam rumah. Saat ditemukan, granat sudah berkarat tapi masih aktif karena pin granat sudah terlepas dari sumbu.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli SSTMK SH mengatakan, tukang bangunan yang menemukan granat tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian. Pada pukul 09.30 WIB, Senin (11/5), dikerahkan Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Aceh ke Limpok untuk menjinakkan benda berbahaya itu dari lokasi temuan.
Unit Jibom yang mengenakan pakaian khusus berhasil mengevakuasi granat tersebut. Kapolresta Banda Aceh menduga granat itu milik Komeng yang tertinggal di rumah kosong saat dia dikejar pihak kepolisian. Dugaan itu didasari karena lokasinya sama dengan TKP penangkapan Tgk Plang. “Inilah yang menjadi dasar dugaan kita bahwa granat itu milik Komeng namun kita akan mengembangkan terus temuan ini. Warga yang menemukan sudah kita mintai keterangan,” kata Kombes Zulkifli.
Kapolresta Banda Aceh menandaskan, pihaknya masih terus mengejar Komeng, salah seorang anggota komplotan Din Minimi yang lolos ketika penyergapan bersama rekannya Tgk Plang di kawasan Desa Limpok, Selasa dini hari 5 Mei 2015. “Kami akan terus mengejar sampai titik darah penghabisan. Kita juga sudah koordinasi dengan polsek dan polres seluruh Aceh,” demikian Kapolresta Banda Aceh.(sb)