TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Korban kecelakaan maut di Jombang, Wirawan Pandu Nugroho (35) akan mengunjungi saudaranya di Kediri. Namun niatan Pandu tidak kesampaian karena dia dan keluarganya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu (16/5/2015).

Pandu hendak ke Kediri mengendarai motor Mio nopol L 6014 ZK berboncengan empat bersama istrinya, Etik Sandra Lestari (35), dan dua anaknya, Satria Abdi Nugroho (7), dan Karina Sifa Ayu Lestari (5). Kempatnya tewas dalam kecelakaan itu setelah motor mereka tumpangi menabrak truk.

Kakak sepupu Sandra, Trianingsih menyatakan sebenarnya Satria ingin ke Kediri naik kereta api (KA). Tapi Pandu tidak bisa memenuhi permintaan anaknya sulungnya tersebut.

Biasanya calon penumpang KA harus memesan tiket dulu beberapa hari sebelumnya.

“Kalau langsung beli kan belum tentu dapat tiket. Makanya mereka memilih naik motor,” kata Ningsih, Sabtu (16/5/2015).

Wanita berambut pendek ini mengaku memiliki firasat sepekan lalu. Ningsih bermimpi empat gigi bagian bawahnya lepas. Saat itu Ningsih menganggap mimpi kehilangan empat gigi itu hanya bunga tidur.

Bahkan pagi tadi, Ningsih tidak menganggap mimpi itu terkait dengan adik sepupunya yang akan berangkat ke Kediri.

Ningsih mendapat kabar kecelakaan itu dari media sosial (medsos). Dalam pemberitahuan itu memang tercantum nama Pandu. Tapi dia kurang yakin bahwa adiknya sepupu dan keluarganya menjadi korban dalam kecelakaan itu.

Dia baru yakin adik sepupunya menjadi korban setelah ditelepon orang anggota Polsek Diwek.

Ningsih semakin kaget saat diberitahu bahwa Pandu, Sandra, dan dua anaknya tewas dalam kecelakaan itu.

“Saya langsung lemas mendengar kabar itu,” terangnya sambil mengusap air mata. (Zainuddin)