Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Dilibatkan Jadi Panitia Isra Miraj, Perwira TNI Bentak-bentak Warga Hingga Tewas

Muhadi, warga Dusun Karangkopek, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, meninggal dunia diduga setelah dimaki-maki perwira TNI

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tak Dilibatkan Jadi Panitia Isra Miraj, Perwira TNI Bentak-bentak Warga Hingga Tewas
TRIBUNJOGJA.com | AGUNG ISMIYANTO
LAPOR: Warga Dusun Karangkopek, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, melaporkan oknum TNI, Kapten S yang diduga telah memaki-maki warga hingga tewas ke Detasemen Polisi Militer IV/2 Subdetasemen Polisi Militer IV/2-1 Magelang, Jumat (29/5). 

“TNI itu malah bilang saya puas, setelah melihat pak Muhadi meninggal. Ini jelas-jelas dia sangat arogan dan ini yang membuat warga kesal,” paparnya.

Mamik Slamet Abdurohhman (31), warga lainnya mengungkapkan, perseteruan antara Muhadi dan Kapten S tersebut terjadi saat pembentukan panitia nyadran.

Kala itu, terjadi adu mulut antara warga dan juga Kapten S.

Menurut pria yang akrab disapa dengan Mamik ini, adu mulut itu dipicu lantaran Kapten S diduga kecewa tidak dilibatkan sebagai panitia pengajian Isra Miraj, beberapa waktu lalu.

Karena kecewa, Kapten S yang dikenal warga kerap berlaku arogan dan tempramental itu kemudian mengungkapkan isi hatinya dalam forum, Rabu (27/5/2015) malam lalu.

“Dia sempat bilang kalau panitia pengajian hanya hura-hura, dan pengajian menjadi ajang foya-foya dan memeras rakyat. Di situ, pak Muhadi berusaha menjembatani antara panitia yang kebanyakan pemuda dengan oknum TNI itu. Namun, malahan menjadi adu mulut dan pak Muhadi akhirnya meninggal dunia di tengah perdebatan itu,” ujarnya.

Mamik menjelaskan, oknum TNI tersebut memang kerap membuat ulah yang meresahkan warga. Ia juga kerap memerintah warga dan menerapkan sistem militer di kampung.

Berita Rekomendasi

Hal itulah, kata dia, yang membuat warga menjadi geram dan semakin emosi ketika kata-kata yang kurang bijak dan makian membuat salah satu warga meninggal dunia.

“Ini bukan kekerasan secara fisik pada warga, melainkan verbal. Meskipun merupakan kekerasan verbal, kami tetap meminta pihak Denpom segera mengusutnya,” tegasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, sejumlah warga masih menunggu di kantor Denpom. Perwakilan warga juga masih berdiskusi dengan pihak Denpom.

Hingga kemarin malam, Komandan Sub Detasemen Polisi Militer IV/2-1, Letnan Satu CPM Anastasius Adi Supomo juga belum bisa dikonfirmasi atas kejadian ini. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas