Warga Sipil Serahkan 14 Pucuk Senjata kepada Satgas Pamtas Yonif 514/Raider-Kostrad
14 pucuk senjata api yang diamankan terdiri dari 12 pucuk senjata api organik, dua pucuk senjata api rakitan laras panjang dan pendek.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Hingga Juni 2015, prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 514/Raider-Kostrad yang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste berhasil mengamankan 14 pucuk senjata api yang diserahkan secara sukarela oleh masyarakat setempat.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Yonif 514/R Kostrad, Letkol (Inf) Muhammad Nas menjelaskan, 14 pucuk senjata api yang diamankan terdiri dari 12 pucuk senjata api organik, dua pucuk senjata api rakitan laras panjang dan pendek yang seluruhnya diserahkan secara sukarela oleh masyarakat eks Timor-Timur yang bermukim di Atambua.
Dikatakannya, penyerahan belasan pucuk senjata api itu hasil pendekatan personel satgas dengan masyarakat.
"Kami terus melakukan pendekatan dengan masyarakat untuk tidak menyimpan senjata api karena tidak berguna lagi. Jika terjadi perang, kami yang akan bertindak, sedangkan masyarakat hanya sebagai komponen pendukung," ujarnya.
Kepada masyarakat yang menyerahkan senjata, akan diberikan imbalan berupa sembako.
"Saya kira penyerahan senjata api ini merupakan bentuk komunikasi kami yang baik dengan warga. Saya yakin masih banyak yang menyimpan senjata bukan hanya di kamp warga baru tapi tersebar di masyarakat Salore dan Silawan dan kita terus pendekatan untuk itu," katanya.
Dantasgas mengatakan, selain menjaga teritorial Indonesia di perbatasan, Satgas Pamtas juga mengantisipasi kemungkinan upaya tindak kejahatan, seperti penyelundupan kendaraan, BBM, ternak, trafficking dan upaya tersebut telah menghasilkan pengagalan penyelundupan berupa 85 ekor sapi, empat kendaraan bermotor dan 2.200 liter BBM. (roy)