Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Suara Anak Kecil Menangis Sesunggukan di Rumah Angeline

"Tapi, kalau lewat gang bagian belakang, saya sering dengar anak kecil nangis sesenggukan. Saya menduga itu Angeline," kata warga.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Ada Suara Anak Kecil Menangis Sesunggukan di Rumah Angeline
Tribun Bali
Suasana depan rumah orangtua angkat Angeline di Denpasar, Jumat (12/6/2015) 

Laporan wartawan KOMPAS.com, Ira Rachmawati

TRIBUNNEWS, DENPASAR - Tidak susah mencari rumah ibu angkat Angeline yang berada di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar, selama sepekan terakhir ini.

Sejak pagi hingga malam, rumah yang tertutup rapat tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Angeline, bocah 8 tahun yang dinyatakan hilang sejak 16 Mei lalu dan ditemukan tewas terkubur, Rabu (10/6/2015).

Di sisi utara, rumah Margreith, ibu angkat Angeline, berbatasan dengan sebuah warung kopi, sedangkan sebelah selatan terdapat lahan yang menjual tanaman.

Tepat di bagian belakang rumah berbatasan dengan lahan milik warga yang ditanami bunga untuk sesajen serta dekat dengan perumahan bangunan baru.

Berbeda dengan rumah di sekitarnya, rumah ini diberi pagar setinggi sekitar 2 meter.

Tembok itu membuat orang tidak mudah melihat kondisi apa pun di dalam rumah dan halamannya. Gerbang depan adalah satu-satunya akses jalan masuk ke rumah itu.

Berita Rekomendasi

"Tapi, kalau lewat gang bagian belakang, saya sering dengar anak kecil nangis sesenggukan. Saya menduga itu Angeline. Ini sebelum anak itu dikabarkan hilang. Saya mau masuk ke dalam juga enggak bisa," ungkap Najuwa, warga yang tinggal di belakang rumah Margreith, kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2015).

Dia juga tidak bisa memastikan berapa orang yang tinggal di dalam rumah tersebut.

Najuwa mengaku jarang bertemu dengan Margreith. Dia juga hanya selalu melihat Angeline lewat depan warungnya setiap berangkat sekolah.

"Yang saya tahu ada perempuan yang kos di dalam sana, sepertinya kerja di kafe gitu. Tapi jarang nyapa sih. Biasanya keluarnya sore, pulang malam," tutur Najuwa.

Dia menjelaskan, sepanjang Jalan Sedap Malam memang banyak kafe dan tempat hiburan malam.

Beberapa rumah warga di jalan itu juga banyak disewakan sebagai tempat indekos.

Najuwa lalu menunjuk ke arah pohon pisang yang terlihat dari balik tembok samping bagian belakang.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas