Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Lepas Ribuan Mahasiswa UGM KKN ke Seluruh Indonesia

UGM melepas ribuan mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN PPM) ke seantero Indonesia.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mensos Lepas Ribuan Mahasiswa UGM KKN ke Seluruh Indonesia
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas mahasiswa KKN UGM secara simbolis. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bertempat di Lapangan Graha Sabha Pramana UGM Yogyakarta Rabu (1/7/2015) sore, Universitas Gadjah Mada (UGM) melepas ribuan mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Mahasiswa (KKN PPM) ke seantero Indonesia.

Untuk periode antarsemester tahun ini UGM mengirimkan 6.559 mahasiswa dari 18 fakultas dan sekolah vokasi yang diterjunkan ke 27 propinsi pada 106 Kabupaten di seluruh Indonesia mulai Sabang, Aceh sampai Papua.

Diantara ribuan mahasiswa tersebut juga terselip 24 Warga Negara Asing (WNA) yang merupakan mahasiswa UGM serta 49 mahasiswa asing yang bukan merupakan mahasiswa UGM yang ikut berpartisipasi.

Dalam sambutannya Rektor UGM Prof Dwikorita Karnawati mengharapkan agar KKN ini dilaksanakan bukan sekedar untuk mencari SKS tapi juga untuk mencari dan mengalami pengalaman hidup yang sesungguhnya.

Tidak lupa rektor wanita pertama UGM itu juga menceritakan pengalamannya sewakti mengikuti KKN dulu yang disebutnya sempat membuat frustasi namun akhirnya justru banyak hikmah yang bisa didapatkan.

"Pengalaman saya dulu KKN satu bulan pertama itu full of frustation. Namun dari situlah kita akhirnya dipaksa mencari jalan keluar," ceritanya.

Berita Rekomendasi

UGM mengharapkan seusai melaksanakan tugas di masyarakat para mahasiswa dapat lebih siap menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang hadir untuk melepas para mahasiswa mengamini hal tersebut.

Para mahasiswa tersebut diharap akan mampu menyampaikan hal hal terkait kebijakan pemerintah kepada beragam masyarakat dari berbagai daerah yang tentu saja kulturnya berbeda-beda.

"Jadi pemimpin di Idonesia harus memahami multikultur, hal-hal seperti ini akan menjadi pembelajaran bagi adik-adik semua," tuturnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas