Pelda Ari Budi Kehilangan Tiga Anak dan Istri yang Sedang Hamil 7 Bulan
Pembantu Letnan Dua (Pelda) Ari Budi tampak tenang. Ari tampak tegar saat berjalan menuju ruang keberangkatan Lanud Ranai, Rabu (30/6/2015).
Editor: Sugiyarto
Laporan Tribunnews Batam, M Ikhsan
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA- Pembantu Letnan Dua (Pelda) Ari Budi tampak tenang. Ari tampak tegar saat berjalan menuju ruang keberangkatan Lanud Ranai, Rabu (30/6/2015).
Musibah jatuhnya pesawat Hercules di Medan ini tentu menyisakan luka di hati pria yang keseharian bertugas sebagai staff Intel Lanud Ranai, Natuna.
Istri yang sedang hamil 7 bulan dan tiga anaknya berada di pesawat naas tersebut.
Mengenakan pakaian serba hitam dan kacamatama hitam, banyak dari rekan-rekannya di Lanud dan Bandara yang bersimpati dan memeluk Ari.
Ia mengatakan beberapa saat setelah istrinya menelepon memberitahu akan take off.
"Komunikasi terakhir saya dengan istri dia sempat BBM, kalau mau take off dari Medan itu saja, karena setiap akan take off biasanya saya minta dia ngasih tahu. Keluarga saya semuanya naik dari Jakarta (Halim)," ujar Ari.
Dari informasi yang diterimanya, baru istrinya, Arniyati dan anak bungsunya Messiliano (6) yang sudah teridentifikasi.
"Saya mau fokus terkait dua anak saya dulu. Leonardo (12) dan Revaldo (9)," ujarnya.
Istri dan ketiga anaknya baru saja menghadiri pesta pernikahan adik iparnya yang bungsu.
Ari mengatakan sempat meminta beberapa anak-anaknya untuk ikut nenek dan kakek mereka.
"Saya sempat bilang dua orang ikut nenek dan kakek saja dulu lewat reguler. Tapi ya mereka ingin berangkat bersama-sama. Istri saya dan anak-anak pulang paling terakhir, ipar saya yang lain sudah ada yang balik naik reguler ke Batam dan sebagainya. Suratannya memang di sana, mereka ingin berangkat bareng," ujar Ari.
Ia sendiri mengakui, tidak ikut bersama istrinya menghadiri acara pernikahan di Jakarta karena sedang banyak tugas dinas di Natuna.
Sebanyak 69 keluarga korban yang berangkat menuju Medan via Batam dibantu oleh Pemkab Natuna dalam hal biaya transportasi udara pulang pergi.