Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Galungan, RSUP Sanglah Banyak Dititipi Jenazah

Hingga saat ini Instalasi Forensik RSUP Sanglah juga cukup ramai oleh titipan Jenazah.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Jelang Galungan, RSUP Sanglah Banyak Dititipi Jenazah
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit,DMF SpF 

TRIBUNNEWS.COM. DENPASAR - Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, cukup ramai dikunjungi pengunjung yang tengah mengurus berbagai urusan terkait dengan jenazah rekan atau sanak keluarganya, Senin (13/7/2015).

Tidak hanya ramai dikunjungi dikunjungi rekan atau keluarga jenazah, hingga saat ini Instalasi Forensik RSUP Sanglah juga cukup ramai oleh titipan Jenazah.

Menjelang hari raya Galungan di Bali, setidaknya tercatat total 30 jenazah yang masih dititipkan di Instalasi Forensik RSUP Sanglah.

Semua jenazah yang dititipkan tersebut terdiri dari orang lokal Bali, orang luar daerah, maupun orang asing.

"Hingga saat ini, Senin (13/7/2015) ada total 30 jenazah yang dititipkan di Instalasi Forensik RSUP Sanglah. Seluruh cooling unit di Forensik yang sejumlah 14 unit, semuanya sudah terisi penuh oleh jenazah," terang Kepala Bagian SMF Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, Senin (13/7/2015).

Dari total 30 jenazah tersebut, 14 jenazah tersimpan di cooling unit. Sementara itu, 16 jenazah lainnya disimpan di dalam peti.

"Sebelum disimpan di dalam peti, akan dilakukan embalming terhadap jenazah agar tidak membusuk," terang dr Alit

BERITA TERKAIT

Khususnya untuk di Bali sendiri, alasan seseorang menitipkan jenazah sanak keluarganya di Instalasi RSUP Sanglah adalah karena alasan adat dan agama.

Jika ada upacara tertentu atau piodalan di desa atau di rumah asal, jenazah tidak diperbolehkan dibawa pulang atau dikuburkan hingga menunggu upacara tersebut selesai.

"Bahkan pernah ada yang menitipkan jenazah hingga selama dua bulan di Instalasi Forensik RSUP Sanglah karena alasan adanya upacara adat," kata dr Alit. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas