Abdi Dalam Keraton Menghadiri Tradisi Syawalan Bersama Sri Sultan dan Pakualam
Abdi dalem Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Puro Pakualaman, menghadiri tradisi syawalan
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JOGJA -Sekitar 1.100 orang abdi dalem Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Puro Pakualaman, menghadiri tradisi syawalan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam IX, di Bangsal Kepatihan, Rabu (29/7/2015).
Mereka yang hadir merupakan abdi dalem keprajan yang terdiri dari sejumlah pejabat di DIY dan sebagian abdi dalem punokawan. Sebelumnya, mereka juga telah menghadiri acara Ngabekten di Keraton saat Idul Fitri beberapa waktu lalu.
Salah satu Penghageng Tepas Dwarapura, KRT Sumonegoro, acara syawalan ini sudah jadi tradisi. Semua abdi dalem dapat turut hadir, termasuk bagi mereka yang berhalangan hadir saat Ngabekten di Keraton.
"Ini kan juga tradisi budaya setelah selesainya puasa, karena kita tidak lepas dari kesalahan," kata abdi dalem Kanayan berpangkat Bupati Kliwon ini.
Selain dapat bertemu Gubernur DIY yang sekaligus Raja Keraton secara langsung, lanjutnya, mereka juga dapat bertemu dengan sesama abdi dalem, baik dari Keraton maupun Kadipaten.
Menurutnya, konflik di internal keluarga Keraton yang diakibatkan adanya Sabdaraja, tidak memengaruhi para abdi dalem. Mereka tetap menjalankan kewajibannya seperti biasa sesuai tugas yang diemban.
“Kita abdi budaya, jadi tetap mengabdi pada budaya Jawa dan institusi Keraton. Kalau urusan konflik, itu urusan keluarga, kami tidak ikut campur dan tidak terpengaruh,” katanya.
Abdi dalem yang sudah mengabdi sejak 1986 tersebut menegaskan, kesetiaannya menjadi abdi dalem sudah tidak diragukan. Selain karena leluhurnya juga sebagai abdi dalem, dirinya secara pribadi juga telah bertekad mengabdi pada Keraton dan budaya.
“Sebagai orang Jawa, tentunya ingin mengabdi, selain itu rumah juga dekat. Sekaligus mendidik anak cucu dengan budaya Jawa, khususnya ke Keraton. Kalau jadi abdi dalem itu tenteram,” katanya.
Abdi dalem lainnya, KRT Sumarno Kusumoyudho mengungkapkan, dirinya yang saat ini masih menjadi anggota Polri, merasa menemukan banyak hal baru mengenai budaya Jawa.
"Ternyata Jawa itu asyik, banyak ajaran Jawa yang kalau diterapkan dalam bermasyarakat jadi sangat nyaman," katanya. (*)