Batu Akik Bergambar Kepala Banteng Juara di Sulawesi
Batu akik pancawarna bermotif kepala banteng dan burung elang menjadi buah bibir di kalangan para penggila dan kolektor batu akik di Polewali Mandar,
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, POLEWALI MANDAR - Batu akik pancawarna bermotif kepala banteng dan burung elang menjadi buah bibir di kalangan para penggila dan kolektor batu akik di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Batu akik jenis natural jasper pancawarna dari Polewali Mandar itu dibicarakan setelah menjadi juara kontes batu akik se-Sulselbar yang digelar Polres Mamasa, Sulawesi Barat, beberapa waktu lalu.
Dari ribuan jenis batu akik pancawarna yang dilombakan di antara 200 peserta kontes, termasuk peserta asal Gorontalo dan Palu, batu akik jenis natural jasper yang ditemukan Edwin di salah satu sungai di Mamuju ini menyedot perhatian para juri dan tim arkeolog asal Makassar.
Di dalam liontin pancawarna ini, selain gambar kepala banteng, juga terdapat sejumlah gambar hewan lain yang terlukis cantik dan indah dipandang mata.
Di atas kepala Banteng, misalnya, terdapat seekor burung pelatuk sedang bertengger, sedangkan di depan moncong banteng terlihat sebentuk kepala burung elang dan gambar kepala orang utan.
Tak hanya itu, batu liontin yang sengaja dibuat timbal balik ini juga terdapat guratan alami bergambar wajah manusia serta gambar unggas seperti burung pelatuk, ayam dan kodok di bagian belakangnya.
Edwin Arruangpitu, pemilik batu akik tersebut, mengklaim bahwa batu-batu miliknya dijamin asli tanpa proses treatment apalagi sintetis.
Menurut Edwin, tampilan gambar utama dalam gambar yang disaksikan pembaca hanya melalui proses cropping sederhana agar tampak lebih fokus dan tanpa rekayasa atau mengubah komposisi warna dan gambar dari bentuk aslinya.
Tak heran, jika batu akik multiwarna dan motif ini tampak seperti diorama yang hidup.
Edwin sendiri mengaku sudah mendapat banyak tawaran yang cukup menggiurkan dari para kolektor dan penggila batu akik yang menawarkan batu miliknya.
Namun, dia masih berpikir ulang untuk memindahtangankan batu kesayangannya itu ke tangan orang lain.
“Saya masih berpikir-pikir untuk menjualnya meski sudah banyak kolektor dan pencinta akik yang memberi tawaran menggiurkan. Saya sendiri mengagumi batu cantik ini karena keunikannya,” ujar Edwin di rumahnya, Rabu (5/8/2015).
Gambar banteng, burung pelatuk, elang serta sejumlah motif gambar makhluk cantik lainnya yang menyatu dalam batu pancawarna ini membuat Edwin menjuluki batu kesayangannya ini sebagai lambang kekuatan dan kedamaian.
“Banteng yang perkasa sebagai lambang kekuatan, burung cantik sebagai pembawa kedamaian, menyatu dalam liontin batu akik jenis natural Jasper ini,” ujar Edwin sambil mengusap-usap batu kebanggaan miliknya. (Kontributor Polewali, Junaedi)