Tertangkap Bolos, Lima Siswa SLTA di Semarang Ini Tak Hafal Pancasila
Saat mereka diminta menghafal Pancasila, tak ada satu pun yang bisa melafalkan dengan benar kelima sila tersebut.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kelima siswa SMK dan MTs di Kota Semarang membuat geram Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, Kamis (6/8/2015).
Saat mereka diminta menghafal Pancasila, tak ada satu pun yang bisa melafalkan dengan benar kelima sila tersebut.
Meski Kapolsek geram, namun beberapa polisi dan wartawan yang berada di lokasi saat itu tertawa terbahak mendengar kelima pelajar ini tidak hafal Pancasila dan lagu kemerdekaan 17 Agustus.
"Pancasila, satu, persatuan Indonesia," teriak siswa bernama F di hadapan Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto.
Mendengar itu, Dili bergegas menghentikan F dan memintanya mengulang kembali.
"Sila pertama saja salah, ulangi," kata Kapolsek. Meski diulang berkali kali, namun F tetap tidak bisa melafalkan Pancasila dengan benar.
Hal yang sama juga dirasakan siswa kembar bernama H. Kedua H ini juga tidak bisa menyanyikan lagu 17 Agustus.
Kalau F berani melafalkan Pancasila dengan suara lantang meskipun salah, namun H bersaudara kompak langsung "ampun" dan mengatakan tidak menghafal lagu kebangsaan tersebut.
"Tidak hafal pak," kata H bersaudara.
Kelima pelajar ini sebelumnya tertangkap basah membolos sekolah dan bermain di warung internet (warnet) di Jalan Gajah, Gayamsari, Kota Semarang.
Sekitar pukul 11.00, anggota Polsek Gayamsari menggelar operasi di warnet untuk mengantisipasi pelajar yang membolos saat jam belajar berlangsung.
"Mau main facebook, tapi kok ditangkap," ujar F kepada polisi.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, mengatakan, operasi ini digelar setelah banyak laporan dari masyarakat terkait aktifitas bolos para pelajar saat jam belajar berlangsung. (*)