Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridha Perkosa Gadis 16 Tahun Bermodal KTP Wartawan

Sambil menggagahi gadis (16) yang baru dikenalnya, Ridha Taqoballah alias Indra alias Ridwan (23) menunjukkan KTP palsu dan mengaku sebagai wartawan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Ridha Perkosa Gadis 16 Tahun Bermodal KTP Wartawan
Surya
Penyidik Polres Tuban meminta keterangan Ridha (23), Senin (10/8/2015). Ia disangka karena mengancam dan memperkosa gadis yang baru dikenalnya. 

Laporan Wartawan Surya, Aji Bramastra

TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Sambil menggagahi gadis (16) yang baru dikenalnya, Ridha Taqoballah alias Indra alias Ridwan (23) menunjukkan KTP palsu dan mengaku sebagai wartawan.

Pengakuan warga Dusun Jungcangcang RT 01 RW 02 Desa Bagandan, Kecamatan Bagandan, Pamekasan, itu membuat korbannya tak berkutik. Waktu ini dimanfaatkan Ridha melampiaskan nafsu bejatnya.

Setelah mendapat perbuatan brutal sang wartawan gadungan, SR menangis. Tapi Ridha mencoba mendiamkan SR dan berjanji akan menikahinya.

"Pelaku pertama kali melakukan perbuatan tak manusiawi kepada korban di sebuah hotel di Tuban. Pelaku merayu dan memaksa dengan kekerasan," terang Kasubag Humas Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, Senin (10/8/2015).

Kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), pelaku pertama kali bertemu korban pada Juni 2015. Saat ziarah ke makam Sunan Bonang, Ridha bertemu SR yang sedang membantu berjualan baju di toko milik saudaranya.

Mereka kemudian berkenalan. Pelaku mengajak korban jalan-jalan keliling Kota Tuban. Beberapa hari kemudian, Ridha meminta SR menemuinya di sebuah hotel tak jauh dari makam Sunan Bonang.

Berita Rekomendasi

Permintaan itu SR sanggupi. Saat itu Ridha memaksa SR agar mau bersetubuh dengannya. Tak lama kemudian, SR diajak pelaku ke Bangkalan dan menginap. Di sana, pelaku tak berhasil menyetubuhi SR.

Esoknya, Ridha mengajak SR ke Surabaya, Yogyakarta, Ngawi, dan Mojokerto. Di Mojokerto, Ridha mengajak SR menginap di sebuah rumah kos sejak 7 Juli hingga 16 Juli. Setiap hari, korban dipaksa melayani nafsu bejat pelaku.

"Hingga akhirnya tanggal 16 Juli, korban pulang ke Tuban sendirian. Tidak lama kemudian, orangtua korban melaporkan perbuatan asusila Ridha," beber Elis.

Berdasar hasil penyidikan polisi, selama di Bangkalan dan Yogyakarta, pelaku seringkali memukul pipi kanan dan kiri, dan kepala SR. Tak segan pelaku mengguyur air ke tubuh SR yang masih berpakaian lengkap.

Korban merasa tertekan dan ingin mengabarkan keluarganya, tapi tidak boleh oleh pelaku. Pelaku mengakui perbuatan kejinya terhadap SR kepada polisi. Ia terang-terangan telah berkali-kali merudapaksa SR.

Untuk menaklukkan hati SR, Ridha kerap menyebut profesinya sebagai wartawan. Ia meyakinkan korbannya sambil menunjukkan KTP palsu yang mencantumkan pekerjaanya sebagai wartawan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas