KM Satria Jaya Baru Terbalik di Pulau Seliu, Tujuh ABK Selamat
Mereka berusaha menyelamatkan diri setelah kapal yang membawa muatan senilai Rp 200 juta itu oleng dan terbalik di sekitar 13 mil dari Pulau Seliu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPANDAN - Minggu (9/8/2015) sekitar pukul 13.00 WIB, menjadi hari yang menegangkan bagi tujuh orang yang menumpang Kapal Motor (KM) Satria Jaya Baru. Mereka berusaha menyelamatkan diri setelah kapal yang membawa muatan senilai Rp 200 juta itu oleng dan terbalik di sekitar 13 mil dari Pulau Seliu, Belitung.
Setelah terjun ke laut dan terapung selama dua jam di lambung kapal yang terbalik, tujuh orang yang terdiri dari nakhoda, tiga anak buah kapal (ABK), dan tiga penumpang itu berhasil selamat. Sedangkan muatan barang berupa sayuran, buah-buahan, tabung gas elpiji, dan dagangan lainnya tenggelam.
Heriyadi, seorang penumpang KM Satria Jaya Baru yang selamat mengatakan saat kapal bertolak dari Muara Angke, Jakarta Barat, cuaca cukup bersahabat. Kondisi itu berubah setelah kapal milik H Jupe ini memasuki perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Setelah beberapa jam dihantam gelombang, kapal pembawa barang dagangan ini mulai oleng.
"Di Laut Jawa agak tenang, masuk perairan Babel, di Sumedang sudah mulai miring-miring," kata Heriyadi kepada pihak kepolisian saat memberikan keterangan, Senin (10/8/2015).
ABK, lanjut Heriyadi, sempat membuang beberapa muatan untuk mempertahankan posisi kapal agar tetap mampu berlayar. Namun upaya tersebut tak banyak membantu. Sekitar pukul 13.00 WIB pada hari Minggu, KM Satria Jaya Baru terbalik.
"Sebagian barang dibuang biar imbang. Karena waktu diterjang gelombang barang-barang muatan sudah bergeser, jadi kapal sudah nggak imbang," ujarnya diamini dua penumpang lainnya, yaitu Bahri dan Tamrin.
Kapal bermuatan 40 ton dan 7 orang termasuk ABK ini perlahan terbalik. ABK dan penumpang berlompatan ke laut untuk menyelamatkan diri. Saat kapal terbalik dan tak seluruhnya tenggelam, penumpang dan ABK kembali mendekati kapal dan naik di atas kapal yang terbalik.
"Dua jam kami menunggu kapal lain lewat, untung ada nelayan yang lewat dan melihat kami. Kami dibawa ke darat setelah dua jam menunggu," kata Heriyadi.
Dihantam Gelombang
Kasat Polairud Polres Belitung AKP Joko Waluyo mengatakan KM Satria Jaya Baru terbalik di lokasi 13 mil laut sebelum Pulau Seliu. Nakhoda, ABK, dan penumpang yang selamat dibawa ke Pulau Seliu. Joko menyebut, KM Satria Jaya Baru terbalik karena dihantam gelombang.
Ditambahkan Joko, KM Satria Jaya Baru dinakhodai Arjun dengan ABK antara lain Sugeng, Arif dan Syaiful. Keempat awak kapal tersebut merupakan warga Tanjungpandan. Sedangkan tiga penumpang lainnya bernama Bahri (40), Heriyadi (49) dan Tamrin (33) warga Lampung yang akan ke Tanjung Binga, Belitung.
"Semua ABK dan penumpangnya dalam keadaan sehat. Tidak mengalami luka. Mereka sempat terkatung-katung di laut selama dua jam, Alhamdulillah semua selamat," kata Joko, Senin (10/8/2015).
Setelah dibawa ke Pulau Seliu oleh nelayan setempat, tiga penumpang kapal dijemput Polsek Membalong untuk diantarkan ke Tanjungpandan. Sedangkan empat ABK dibantu para nelayan mencari lokasi tenggelamnya kapal untuk menyelamatkan kapal tersebut.
Setidaknya ada lima kapal nelayan yang membantu mencari KM Satria Jaya Baru. Namun pencarian dihentikan lantaran cuaca buruk. Para nelayan yang melakukan pencarian ini berteduh di Pulau Sumedang menghindari angin kencang dan gelombang tinggi.
"Kerugian akibat tenggelamnya KM Satria Jaya Baru diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Barang muatan kapal berupa sayur-sayuran, buah-buahan, tabung elpiji dan barang dagangan lainnya seberat 40 ton rencananya akan diperdagangkan di wilayah Tanjungpandan," ujar Joko. (cla)