Tak Kunjung Menjemput Anak di Sekolah, Suriyah Ditemukan Gantung Diri
HRS (14), remaja yang baru duduk di kelas dua SMP di Ungaran seperti tidak percaya melihat ibunya, S Suriyah (45) tergantung
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - HRS (14), remaja yang baru duduk di kelas dua SMP di Ungaran seperti tidak percaya melihat ibunya, S Suriyah (45) tergantung di dalam rumahnya.
HRS tidak menduga ibunya yang seharusnya menjemput dia pulang sekolah, ternyata mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
HRS tiba di rumahnya di Perumahan Delta Asri Blok K no 12a, Leyangan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Kamis (12/8/2015) sekitar pukul 14.00 WIB. Dia terpaksa naik angkutan umum karena tidak kunjung dijemput oleh ibunya.
Beberapa kali nomor telepon genggam ibunya ia hubungi, namun tidak diangkat. Sesampai di rumah, HRS mendapati pintu rumah terkunci. Dia berusaha mengetuk pintu tetapi tidak mendapati jawaban.
Bocah kelas II SMP lantas mengintip dari jendela rumah dan melihat sosok ibunya sudah tergantung di pintu kamar. Tak tahu apa yang harus diperbuat, bocah itupun panik lalu mengundang tetangganya yang akrab dipanggil Bu Welly untuk ikut mengintip dari jendela luar rumah. Setelah tahu kondisi istri almarhum Margono ini, Bu Welly lantas menghubungi petugas sekuriti perumahan.
"Setelah dikabari, saya langsung menghubungi Babinkantibmas Leyangan," ujar Agus, petugas sekuriti Perum Delta Asri.
Tak berselang lama, datang anggota Polsekta Ungaran dan Satreskrim Polres Semarang mengecek lokasi dan melakukan identifikasi jasad Suriyah.
Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Herman Sophian mengatakan, hasil pemeriksaan tim medis dan Inafis Polres Semarang menyebutkan, di tubuh korban terdapat tanda-tanda gantung diri.
"Hasil pemeriksaan sementara di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkap AKP Herman.(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)