Gara-gara Nunggak Biaya Sekolah, Siswa SMK di Semarang Ini Tak Naik Kelas
pihak sekolah menyampaikan syarat naik kelas harus lunas administrasi 50 persen. DN pun lemas dan kaget begitu diberitahu dirinya tak naik kelas.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Malu, menjadi alasan DN tidak mau bersekolah. Siswa kelas XI sebuah SMK di Mijen itu mengaku sangat trauma, setelah mengetahui dirinya tidak naik kelas XII.
"Saya menunggak administrasi sekolah sebesar Rp 4,16 juta. Beban administrasi saya sebulan Rp 125 ribu, itu waktu kelas X. Waktu naik kelas XI, biaya administrasi saya Rp 135 ribu. Sisanya saya tidak tahu biaya apa, mungkin uang gedung. Soal itu, ayah saya yang lebih paham," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (19/8/2015).
DN mengatakan sempat dipanggil pihak sekolah. Waktu itu, ia belum mengetahui kabar dirinya tak naik kelas, karena belum menerima rapor.
Saat menghadap, lanjut DN, pihak sekolah menyampaikan syarat naik kelas harus lunas administrasi 50 persen. DN pun lemas dan kaget begitu diberitahu dirinya tak naik kelas.
"Saya kaget, kepikiran juga. Selama ini saya sudah belajar, tetapi kenapa saya tidak naik kelas karena masalah administrasi? Saya bingung. Akhirnya saya putuskan untuk bekerja tanpa sepengetahuan pihak sekolah," ucapnya.
Ketika ditanya apakah pihak sekolah mencari kabar tentang dirinya? DN menjawab "Tidak. Semisal saya dicari untuk ditagih biaya sekolah, akan saya bayar meskipun dengan cara mencicil. Saya masih ingin sekolah, tetapi tidak punya biaya. Akan saya cari sendiri biaya itu. Saya tak ingin membenani bapak."
DN belum genap seminggu bekerja di sebuah warung soto di daerah Ungaran. Ia tak pernah pulang ke rumah. Tidur pun ia harus di dalam warung tersebut. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.