2 Bocah di Pasuruan Ini Diperbudak Ibu Tirinya, Sering Dicambuk dan Disundut Rokok
air muka anak-anak ini langsung berubah ketika ditanya mengenai ibu tiri mereka, Neneng Yati.
Editor: Sugiyarto
Saat itu, LN sudah sempat sekolah SMP. Namun, Neneng menyuruh ia dan adiknya mencari uang karena ibu tirinya itu tak bekerja.
"Ngamen di lampu merah sama di Alun-alun," sambungnya.
Tiap sore, Neneng akan menghampiri LN dan FT di Alun-alun Kota Pasuruan. Uang hasil jerih payah keduanya diambil paksa.
Jika tak mencapai Rp 50.000, Neneng tak segan-segan memukul bahkan beberapa kali menyundutkan rokok ke tangan dan kaki mereka. Tubuh keduanya banyak terdapat bekas luka.
Setelah uang dirampas, LN dan FT ditinggal kembali. Keduanya memang sudah tak diperkenankan lagi tinggal bersama Neneng.
Kendati demikian, LN mengaku memiliki sedikit simpanan uang. Rencananya, uang ini akan ia gunakan untuk memiliki sebuah usaha yang nantinya akan dijalani bersama adiknya.
Jumat (4/9/2015), keduanya memilih kabur ketika Neneng mendatanginya. Mereka belum mendapatkan uang sesuai target.
Apalagi, LN melihat Neneng membawa ikat pinggang yang biasa digunakan untuk mencambuk mereka.
Setelah berhasil kabur, keduanya kemudian tertidur di halaman rumah warga di Kelurahan Bangilan, Kecamatan Purworejo.
Warga yang mendapati keduanya lantas membawa LN dan FT ke kantor LPA Kota Pasuruan.
Ketua LPA Kota Pasuruan, Wahyudi Tri Wuryanto, mengatakan akan mencarikan tempat tinggal bagi keduanya.
LN menginginkan menjadi santriwati di pesantren, sementara adiknya FT ingin tinggal di panti asuhan.
"Kami akan carikan pesantren yang juga memiliki panti asuhan. Kami tak ingin keduanya terpisah," imbuh Wahyudi.
Terkait ibu tiri LN dan FT, pihaknya telah mendatangi tempat tinggalnya yang ternyata sebuah kos-kosan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.