TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang korban tewas insiden kapal tenggelam di perairan Selat Malaka berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Mahrani (49) dan Asminah (50), yang diketahui merupakan warga Binjai Barat, Sumatera Utara.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, mengatakan BNP2TKI Medan, sudah menyambangi kediaman kedua korban.

"Sudah diidentifikasi, dan tim sudah datang ke keluarganya. Kita akan kordinasi terus dengan KBRI (kedutaan Besar Republik Indonesia) di Malaysia," kata Nusron di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).

Semua TKI di kapal kayu yang tenggelam pada Kamis lalu (3/9) di perairan Selat Malaka dipastikan adalah TKI ilegal yang tidak mengantongi izin. Namun demikian Nusron Wahid memastikan pemerintah akan memberikan santunan kepada para korban.

"Kita akan berikan hak-hak santunan pelayanan terhadap negara kan tidak boleh dibedakan ilegal tidak ilegal," ujarnya.

Selain kedua orang itu korban tewas yang berhasil diidentifikasi adalah Winda Mandasari (24), yang diketahui merupakan warga Medan, Sumatera Utara. Jenazah korban tewas dan korban selamat lainnya, hingga kini masih berada di rumah sakit di Malaysia.

Nusron Wahid memastikan BNP2TKI dan lembaga pemerintah lain seperti KBRI di Malaysia, akan berusaha semaksimal mungkin memberikan bantuan terhadap korban kapal tenggelam di Selat Malaka itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal yang tenggelam merupakan kapal kayu dengan penumpang sebanyak sekitar 70 orang. Kapal itu berlayar dari Malaysia menuju Indonesia. Kapal tenggelam akibat ombak tinggi, di dekat Sauh Cape, Malaysia.