Potret Kemacetan Sepanjang Hari di Cilebut: Angkot Ngetem dan Jalan Sempit
Tiada hari tanpa macet, begitulah kurang lebih pemandangan di Cilebut, sebuah wilayah yang sebagian masuk Kota Bogor dan separuhnya Kabupaten Bogor.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Trbunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, CILEBUT - Tiada hari tanpa macet, begitulah kurang lebih pemandangan di Cilebut, sebuah wilayah yang sebagian masuk Kota Bogor dan separuhnya Kabupaten Bogor.
Kendaraan bermotor hampir setiap hari terlihat mengular padat di Cilebut dan raungan klakson terus terdengar. Antrean kendaraan baik dari arah Kota Bogor ataupun Bojonggede lama terurai di Cilebut.
Penyebab kemacetan parah di Cilebut bermacam-macam, mulai dari sempitnya badan jalan, padatnya kendaraan, lalu lalang penumpang KRL Commuter Line dan angkot yang ngetem sembarangan menjadi biang keladinya.
Seperti yang terlihat, Minggu (6/9/2015), antrean kendaraan memanjang satu kilometer baik dari arah Bogor ataupun Bojonggede. Eko, warga Cilebut mengatakan kemacetan ini terjadi karena pertemuan kendaraan di depan stasiun Cilebut.
Di lokasi itu terdapat pertigaan dari arah Taman Kencana, Kota Bogor dan Bojonggede. "Apalagi kalau weekend begini, parah macetnya, semua orang keluar rumah,"ujar Eko saat berbincang dengan Tribunnews.com.
Tidak hanya itu, menurut Eko kemacetan parah di Cilebut disebabkan karena banyaknya angkot yang ngetem menunggu penumpang di depan stasiun. Ditambah saling serobot pengemudi motor, membuat kepadatan sulit terurai.
"Sudah jalannya sempit, angkot banyak ngetem, motor enggak mau ngalah lagi," sambung Eko.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, jalan Cilebut dua arah yang menghubungkan Kota Bogor dan Bojonggede cukup sempit. Di kiri jalan dari arah Kota Bogor ada sungai Krukut yang mengalir sepanjang Bogor hingga Jakarta melewati Bojonggede, Citayam dan Depok. Seberang sungai Krukut banyak pula kompleks perumahan-perumahan yang dibangun mengikuti arus sungai. Sementara bagian kanan jalan banyak rumah penduduk yang berbatasan langsung dengan rel kereta api Jakarta-Bogor.
"Pernah ada yang nyemplung masuk kali. Waktu itu motor, kayaknya mabuk dan membawa motor ngebut, masuk dia ke bawah. Kalinya itu curam," terang Eko.
Lain Eko, lain pula Iwan, seorang pengemudi angkot trayek Cilebut-Bojonggede ini menuding PT KAI Commuter Line Jabodetabek menjadi salah satu biang kemacetan di Cilebut.
Sebab, PT KAI mengubah pintu masuk dan keluar penumpang di sebelah selatan atau arah Kota Bogor. Pemindahan pintu masuk dan keluar penumpang inilah menjadi biang keladi macet tiada henti di Cilebut.
"Itu lihat saja kan pertigaan pas pintu masuk, jadi kalau angkot ngetem di situ ada mobil dari Taman Kencana datang ketemu di situ semua," kata Iwan.
Ditambah lagi PT KAI justru memagari bahu jalan sepanjang area stasiun. Akibatnya bahu jalan yang biasa dipergunakan angkot ngetem dan mencari penumpang kini tidak bisa dipakai. "Kalau ada sisa sedikit lumayan bisa buat narik penumpang," ucap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.