Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Ambruk, Warga Tiga Desa di Lahat Sulit Angkut Hasil Pertanian

Indra berharap banyak adanya kembali perbaikan oleh pemkab Lahat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jembatan Ambruk, Warga Tiga Desa di Lahat Sulit Angkut Hasil Pertanian
SRIPOKU.COM
Kondisi jembatan ambruk menuju sentra pertanian dan perkebunan yang digunakan warga tiga desa. 

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Jembatan menuju sentra pertanian dan perkebunan, yang menjadi akses warga tiga Desa Pelajaran, Pemasalak dan Nantigiri, Kecamatan Jarai, Lahat provinsi Sumatera Selatan sekitar sebulan lalu ambruk.

Akibatnya, warga khususnya para petani kesulitan mengangkut hasil pertaniaan karena jembatan yang selama ini menjadi akses satu -tak bisa dilintasi kendaraan.

Pisran (34) warga Nantigiri, mengungkapkan akibat putusnya jembatan Sungai Ngalih tersebut ia dan warga tidak bisa mengangkut hasil pertanian khususnya menggunakan kendaraan roda empat.

Sementara, kendaraan sepeda motor kendati bisa melintas namun tidak bisa mengngkut barang bawaan peratanian karena jembatan yang dipasang warga hanya seadanya saja.

"Kalau jembatan putus sendiri sudah sebulan terakhir. Selama putus kami sangat terganggu kerena tak bisa lagi membawa hasil peratnian,"keluhnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan kerusakan Jembatan yang terbuat dari beton terdapat pada bagian tengah jembatan.

Dirinya sangat menyayangkan ambruknya jembatan tersebut pasalnya perbaikan baru dilakukan setahun lalu oleh warga pemilik kendaraan yang melintas.

Berita Rekomendasi

"Tahun lalu ada kendaraan yang terperosok yang mengakibatkan jembatan rusak. Lalu sipemilik kendaraan membenahi sendiri jembatan namun sekarang ambruk,"ujarnya.

Sementara Indra, berharap banyak adanya kembali perbaikan oleh pemkab Lahat.

Menurutnya, sekitar 100 hektar lahan sawah dan ratusan hektar pertanian dan perkebunan, digarap dengan menggunakan akses jembatan itu.

Jalan tersebut menjadi akses satu-satunya untuk mengangkut hasil pertanian padi, kakao, kopi dan palawija. Jika kondisi jembatan masih seperti itu, tentu akan menyulitkan petani dan kerusakan akan bertambah parah.

"Kerusakan pada jembatan sangat dirasakan petani. Sebab akses menjadi terhambat. Makanya kita minta bantuan agar segera dibenahi,"ujarnya.

Penulis: Ehdi Amin

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas